
Dua Jam Lagi, Rekor Penerbangan Terpanjang Dunia Pecah!
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
11 October 2018 19:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa jam lagi, penerbangan terpanjang di dunia akan lepas landas (take off) dari Bandara Changi, Singapura, menuju Bandara Newark, New York, Amerika Serikat.
Sesuai jadwal, pesawat Airbus A350-900 Ultra Long Range (ULR) akan take off hari ini, Kamis (11/10/2018) pukul 23.35 waktu Singapura atau 22.35 WIB.
Penerbangan itu akan menempuh jarak 9.537 mil atau 15.259 kilometer, dengan durasi 18 jam dan 25 menit.
Sebelumnya, Singapore Airlines pernah mengoperasikan rute yang sama namun menghentikannya pada 2013 karena harga minyak tinggi dan tidak ekonomisnya operasional pesawat empat mesin.
Pada penerbangan yang panjang ini, tidak terdapat kelas ekonomi melainkan dibagi menjadi 67 kursi kelas bisnis dan 94 ekonomi premium.
Dikutip dari CNBC International, sekitar 5 jam sebelum take off, tiket kelas bisnis tidak lagi tersedia namun kursi ekonomi premium masih bisa dibeli dengan harga US$ 2.155 atau Rp 32,75 juta (kurs Rp 15.200/US$).
Beroperasinya penerbangan ini, maka frekwensi penerbangan Singapore Airlines di Singapura-New York dapat bertambah dari 40 per minggu menjadi 53 per minggu pada Desember.
Maskapai memang menantang pabrikan seperti Boeing dan Airbus untuk dapat memproduksi pesawat yang mampu terbang nonstop di jarak jauh. Pada Maret lalu, Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan Qantas juga membuka penerbangan langsung di jarak jauh dari Perth, Australia, ke London, Inggris.
Qantas juga menjanjikan 20 jam penerbangan langsung dari London ke Sydney pada 2022, dan mengatakan bahwa Airbus A350 atau Boeing 777X akan digunakan.
(ray/ray) Next Article Mengintip Sejarah 'Candi Ijo' yang Terletak di Dataran Tinggi Sleman
Sesuai jadwal, pesawat Airbus A350-900 Ultra Long Range (ULR) akan take off hari ini, Kamis (11/10/2018) pukul 23.35 waktu Singapura atau 22.35 WIB.
Penerbangan itu akan menempuh jarak 9.537 mil atau 15.259 kilometer, dengan durasi 18 jam dan 25 menit.
Pada penerbangan yang panjang ini, tidak terdapat kelas ekonomi melainkan dibagi menjadi 67 kursi kelas bisnis dan 94 ekonomi premium.
![]() |
Dikutip dari CNBC International, sekitar 5 jam sebelum take off, tiket kelas bisnis tidak lagi tersedia namun kursi ekonomi premium masih bisa dibeli dengan harga US$ 2.155 atau Rp 32,75 juta (kurs Rp 15.200/US$).
Beroperasinya penerbangan ini, maka frekwensi penerbangan Singapore Airlines di Singapura-New York dapat bertambah dari 40 per minggu menjadi 53 per minggu pada Desember.
![]() |
Maskapai memang menantang pabrikan seperti Boeing dan Airbus untuk dapat memproduksi pesawat yang mampu terbang nonstop di jarak jauh. Pada Maret lalu, Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan Qantas juga membuka penerbangan langsung di jarak jauh dari Perth, Australia, ke London, Inggris.
Qantas juga menjanjikan 20 jam penerbangan langsung dari London ke Sydney pada 2022, dan mengatakan bahwa Airbus A350 atau Boeing 777X akan digunakan.
(ray/ray) Next Article Mengintip Sejarah 'Candi Ijo' yang Terletak di Dataran Tinggi Sleman
Most Popular