Bank Mega Beri Pinjaman Rp 13,72 T untuk Tol Trans Sumatra
Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 October 2018 18:52
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Demi mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia, PT Bank Mega Tbk (MEGA) memberikan pinjaman kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk menyelesaikan pembangunan salah satu ruas tol Sumatera, ruas Pekanbaru-Dumai.
Nilai pinjaman yang diberikan bernilai US$ 915 juta (Rp 13,72 triliun, kurs Rp 15.000). Pembiayaan tersebut terdiri dari investment loan yang benilai sebesar US$ 523 juta dan credit default swap (CDS) loan sebesar US$ 392 juta.
Pemerintah telah menyatakan proyek tol ini sebagai proyek strategis dari total seluruh seksi tol trans Sumatera. Adapun tol dengan panjang 131 kilometer itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2020 mendatang.
Selain dari Bank Mega, kontraktor milik negara ini juga menerima pembiayaan dari sejumlah perbankan lainnya baik dalam dan luar negeri berbentuk investment loan sebesar US$ 684 juta, CDS loan senilai US$ 388 juta dan fasilitas pinjaman maksimal US$ 336 juta.
Fasilitas tersebut diberikan oleh PT Permata Bank Tbk (BNLI), ICBC, MUFG, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Penandatanganan perjanjian pembiayaan ditandatangani bersama dengan 18 perjanjian pembiayaan infrastruktur lainnya dalam Indonesia Investment Forum (IIF) di Bali.
Dalam IIF, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui 12 anak usahanya menerima pembiayaan senilai total US$ 13,6 miliar atau setara dengan Rp 200 triliun.
(miq/miq) Next Article Bank Mega Ajak Nasabah Makan Es Krim Cuma Pakai Rp1 MPC Point
Nilai pinjaman yang diberikan bernilai US$ 915 juta (Rp 13,72 triliun, kurs Rp 15.000). Pembiayaan tersebut terdiri dari investment loan yang benilai sebesar US$ 523 juta dan credit default swap (CDS) loan sebesar US$ 392 juta.
Pemerintah telah menyatakan proyek tol ini sebagai proyek strategis dari total seluruh seksi tol trans Sumatera. Adapun tol dengan panjang 131 kilometer itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2020 mendatang.
Selain dari Bank Mega, kontraktor milik negara ini juga menerima pembiayaan dari sejumlah perbankan lainnya baik dalam dan luar negeri berbentuk investment loan sebesar US$ 684 juta, CDS loan senilai US$ 388 juta dan fasilitas pinjaman maksimal US$ 336 juta.
Fasilitas tersebut diberikan oleh PT Permata Bank Tbk (BNLI), ICBC, MUFG, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Penandatanganan perjanjian pembiayaan ditandatangani bersama dengan 18 perjanjian pembiayaan infrastruktur lainnya dalam Indonesia Investment Forum (IIF) di Bali.
Dalam IIF, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui 12 anak usahanya menerima pembiayaan senilai total US$ 13,6 miliar atau setara dengan Rp 200 triliun.
(miq/miq) Next Article Bank Mega Ajak Nasabah Makan Es Krim Cuma Pakai Rp1 MPC Point
Most Popular