Sri Mulyani Bicara Jack Ma sampai Risiko Go-Jek & Tokopedia
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 October 2018 11:23

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Berbagai macam risiko bisa timbul dariĀ teknologi digital yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Perlu ada solusi, agarĀ risiko tersebut tidak menjadi beban, malah menguntungkan.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan dalam acara Pathway to Prosperity Rountable Breakfast, yang merupakan rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Bali 2018, dengan tema "Inclusive growth and international governance in the digital age."
"Presiden Jokowi membuat inisiatif mengundang Jack Ma untuk memberikan course. Sementara di Indonesia ada Gojek dan Tokopedia yang berkembang sangat cepat. Kita harus catch up dengan policy," kata Sri Mulyani, Selasa (9/10/2018).
Perkembangan teknologi sering kali membawa tantangan dan kesempatan bagi perekonomian suatu negara. Hal ini penting bagi negara-negara di dunia untuk memutar keadaan resiko menjadi kesempatan.
Alasannya pun sederhana. Teknologi bisa menyebabkan disrupsi atau menghambat beberapa hal seperti membuat beberapa pekerjaan menjadi tidak ada, sementara disisi lain beberapa teknologi menghasilkan roadmap alternatif untuk perkembangan inklusif.
"Ada kebutuhan sosial di tingkat nasional maupun tingkat internasional untuk menghadapi revolusi industri baru ini," ujar Sri Mulyani.
McKinsey Global Institute Senior Fellow, Jeongmin Seong mengatakan, saat ini hampir 30 - 40% pengeluaran masyarakat berada pada konsumsi internet. Hal ini menstimulasi sisi suplai dari usaha kecil dan menengah.
Di Indonesia, menurutnya, 35% konsumsi dari sisi belanja berasal dari kaum wanita, perkembangan teknologi, seperti e-commerce, keuangan digital, transaksi digital.
Pemerintah, sambung Jeongmin, perlu membuat kebijakan terkait apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak boleh di lakukan dalam kompetisi di dunia digital.
(dru) Next Article Strategi Jokowi & Sri Mulyani Kembangkan Unicorn RI
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan dalam acara Pathway to Prosperity Rountable Breakfast, yang merupakan rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Bali 2018, dengan tema "Inclusive growth and international governance in the digital age."
"Presiden Jokowi membuat inisiatif mengundang Jack Ma untuk memberikan course. Sementara di Indonesia ada Gojek dan Tokopedia yang berkembang sangat cepat. Kita harus catch up dengan policy," kata Sri Mulyani, Selasa (9/10/2018).
![]() |
Alasannya pun sederhana. Teknologi bisa menyebabkan disrupsi atau menghambat beberapa hal seperti membuat beberapa pekerjaan menjadi tidak ada, sementara disisi lain beberapa teknologi menghasilkan roadmap alternatif untuk perkembangan inklusif.
"Ada kebutuhan sosial di tingkat nasional maupun tingkat internasional untuk menghadapi revolusi industri baru ini," ujar Sri Mulyani.
McKinsey Global Institute Senior Fellow, Jeongmin Seong mengatakan, saat ini hampir 30 - 40% pengeluaran masyarakat berada pada konsumsi internet. Hal ini menstimulasi sisi suplai dari usaha kecil dan menengah.
Di Indonesia, menurutnya, 35% konsumsi dari sisi belanja berasal dari kaum wanita, perkembangan teknologi, seperti e-commerce, keuangan digital, transaksi digital.
Pemerintah, sambung Jeongmin, perlu membuat kebijakan terkait apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak boleh di lakukan dalam kompetisi di dunia digital.
(dru) Next Article Strategi Jokowi & Sri Mulyani Kembangkan Unicorn RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular