Kereta cepat Arab Saudi yang baru saja diresmikan berhenti di stasiun King Abdullah Economic City (KAEC), Jeddah, Arab Saudi. Kereta cepat tersebut dinamakan Haramain Railway. (REUTERS/Stephen Kalin)
Operasional kereta cepat Arab Saudi tersebut menghubungkan dua kota suci umat Islam yakni Mekah dan Madinah. (REUTERS/Stephen Kalin)
Proyek senilai US$ 7,87 miliar (Rp 116,47 triliun) itu memiliki lintasan sepanjang 450 km. (REUTERS/Stephen Kalin)
Diperkirakan sebanyak 60 juta orang akan menjadi penumpang kereta cepat yang akan mulai beroperasi secara komersil padal pekan depan. (REUTERS/Stephen Kalin)
Perjalanan antara Mekah dan Madinah untuk ibadah haji atau umrah dengan bus bisa memakan waktu hingga 6 jam, dan dengan kereta cepat yang bisa berlari hingga 300 km/jam kini bisa ditempuh dengan hanya 2 jam. (REUTERS/Stephen Kalin)
Lintasan kereta cepat itu sendiri dibangun oleh konsorsium yang dipimpin perusahaan Spanyol dan dibiayai oleh Public Investment Fund milik kerajaan. (REUTERS/Stephen Kalin)
Pemerintah Arab Saudi berharap kereta api cepat ini dapat merangsang pertumbuhan King Abdullah Economic City (KAEC) sebagai zona bisnis besar. REUTERS/Stephen Kalin
Manajer proyek, Mohammed Fallatah, mengatakan kereta cepat itu menawarkan transportasi cepat dan handal bagi para jemaah Haji dan umrah, selain tentunya bagi warga Saudi dan warga negara asing yang tinggal di sana. (REUTERS/Stephen Kalin
Ibadah Haji adalah tulang punggung rencana memperluas sektor pariwisata di bawah reformasi ekonomi yang dicanangkan dua tahun lalu oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. (REUTERS/Stephen Kalin)