Warga memberi penghormatan di depan lukisan pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il di sebuah pabrik sutra di Pyongyang, Korea Utara. Potret kedua pemimpin Korea Utara tersebut menjadi sangat akrab bagi wisatawan karena mudah ditemui di sudut kota di negara itu. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Jutaan potret, mosaik, dan lukisan Kim Il Sung, pendiri Korea Utara, dan putranya Kim Jong Il, ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini Kim Jong Un, menjadi pengingat harian kepada publik tentang peran penting dari dinasti Kim di negara mereka. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Gambar-gambar tersenyum dari para anggota dinasti Kim dipajang di mana-mana ketika para warga pergi keluar rumah. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Potret wajib tidak hanya di tempat umum seperti stasiun kereta api, rumah sakit, sekolah dan pabrik, tetapi bahkan di ruang pribadi seperti ruang tamu apartemen juga terdapat gambar kedua tokoh tersebut. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Potret harus digantung tinggi, sehingga tidak ada yang bisa berdiri di atas para pemimpin itu. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Ketika matahari terbenam di atas Pyongyang, potret raksasa di berbagai gedung menjadi terang. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Bagi para wisatawan, pengingat lain tentang pengaruh seluruh keluarga Kim adalah lencana kerah dengan gambar Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang dikenakan oleh semua warga Korea Utara. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
"Kami, semua orang Korea Utara, selalu memakai lambang potret seperti ini. Bagian terpenting dari tubuh manusia adalah jantung, kan?" kata An Sol Yong, seorang guru musik di sebuah sekolah pelatihan guru di Pyongyang. (REUTERS/Denmark Siddiqui)
Lencana diberikan kepada saat warga Korea Utara telah berusia 12 tahun dan sejak saat itu mereka diminta untuk mengenakannya setiap kali mereka meninggalkan rumah mereka. Lencana dianggap suci dan tidak dijual. (REUTERS/Denmark Siddiqui)