JK: Meningkatnya Permintaan Makanan Bisa Rusak Ekosistem Laut

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
25 September 2018 10:26
Wapres Jusuf Kalla menghadiri Panel Tingkat Tinggi di New York.
Foto: wapresri.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Panel Tingkat Tinggi "Membangun Ekonomi Kelautan" di Musseum of Art, New York, pada Senin (24/9/2018).

Di dalam kesempatan itu, JK membeberkan tiga tantangan yang dihadapi ekosistem laut di Indonesia.

Tantangan tersebut adalah meningkatnya permintaan makanan seiring dengan bertambahnya populasi dunia, lalu penghancuran garis pantai akibat bertumbuhnya daerah perkotaan yang tak terkendali, dan meningkatnya permintaan untuk berbagai produk laut lainnya.

"Jika kita terus mengeksploitasi lautan kita, kita mungkin kehilangan lebih dari 50% dari karang dan 29% rumput laut di tahun-tahun berikutnya," kata JK melalui siaran pers dikutip Selasa (25/9/2018).


Dia mengatakan eksploitasi dapat mengakibatkan penangkapan ikan berlebihan, menempatkan tekanan besar pada 90% dari stok dunia.

JK juga memaparkan 3 kebijakan program kelautan Indonesia:

1. Program Samudera Inodnesia yang bertujuan mengurangi 75% sampah plastik laut pada 2025, penyusunan Rencana Aksi Nasional untuk menegakkan peraturan tentang penangkapan ikan secara ilegal, dan menyelesaikan lebih dari 20 juta km persegi kawasan laut lindung.

2. Penyelarasan dan pensinergian komitmen politik pada forum regional dan global

3. Menciptakan lautan yang sehat

"Sebagai cara untuk memfasilitasi hal itu, dengan bangga kami akan menjadi tuan rumah Konferensi Samudera Kita, yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 29 hingga 30 Oktober 2018," kata JK.


(ray/roy) Next Article JK: Ekonomi 2021 Tak Bisa Dibilang On The Track!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular