Sri Mulyani Menahan Tangisnya Mengenang Mar'ie Muhammad
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 September 2018 13:13
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang memiliki kenangan yang kuat dan baik akan sosok punggawa ekonomi Mar'ie Muhammad.
Sri Mulyani mengenang mantan Menteri Keuangan era orde baru tersebut dalam peluncuran buku "Kekuatan Dalam Kemanusiaan: Mar'ie Muhammad Satu Dekade Memimpin Palang Merah Indonesia".
"Saya mengenal Pak Mar'ie Muhammad adalah kekuatan dalam kemanusiaan, sebagai ketua PMI. Sebetulnya yang benar-benar saya lihat Pak Mar'ie in action waktu PMI itu adalah pada hari kedua terjadinya Tsunami di Aceh," ujar Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengenang Mar'ie saat menjadi pemimpin PMI di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Gatot Subroto, Sabtu (22/9/2018).
Ia bercerita, kala itu, dirinya diajak bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah bertolak untuk mengunjungi korban bencana Tsunami Aceh 2004 silam. Rombongannya datang di hari kedua bencana dahsyat tersebut.
"Tsunami di Aceh itu hancurkan kita semua, baik perasaan, materi, dan lainnya," katanya.
Ia melanjutkan bercerita, Wapres, Menkes, dan dirinya ikut datang ke Aceh, dan hari itu PMI sudah ada. Pak Mar'ie dengan celana warna khaki, kaus putih mengatakan betapa gedung itu runtuh, di jalan raya banyak mayat bergelimpangan di mana-mana.
"Saat itu, saya lihat kekuatannya sebagai manusia PMI untuk memberikan kekuatan di dalam menjalankan tugas yang luar biasa. Buat saya itu adalah suatu ingatan yang tidak pernah terhapus," kenang Sri Mulyani seraya menahan tangis harunya.
Melihat hal itu, ia pun berpesan kepada masyarakat agar kita menggunakan kekuatan kita dalam rasa sebagai manusia, misi kemanusiaan, tidak melihat SARA, bahasa, tua atau muda. Lihatlah mereka yang perlu dibantu sebagai manusia.
"PMI dan Mar'ie adalah suatu simbol yang saya harap bisa terus memperkuat daya ingat kita untuk terus menjaga rasa persaudaraan kemanusiaan," imbuhnya.
"Beliau adalah seorang yang punya komitmen kejujuran, antikorupsi pada saat kepemimpinannya. Ia berusaha memperjuangangkan apa yang dianggapnya benar meskipun banyak yang melawan. Mar'ie Muhamad adalah simbol legenda untuk kita semua melakukan apa yang kita rasa tidak mungkin kita kakukan menjadi mungkin," tuturnya.
Ia pun menuturkan, dirinya sudah mulai memunculkan tradisi untuk mengangkat sosok Kementerian Keuangan yang menginspirasi, dan yang pertama adalah Mar'ie Muhammad.
"Komitmen, loyalitas, dan integritas. Kehadiran Pak Mar'ie dan ingatan kita akan yag dilakukannya. Kecintaan kita untuk berbuat baik, mendukung kemanusiaan yang adil dan beradab," pungkas sang Bendahara Negara.
(dru) Next Article Sri Mulyani Serahkan Draft Omnibus Law Pajak ke DPR
Sri Mulyani mengenang mantan Menteri Keuangan era orde baru tersebut dalam peluncuran buku "Kekuatan Dalam Kemanusiaan: Mar'ie Muhammad Satu Dekade Memimpin Palang Merah Indonesia".
"Saya mengenal Pak Mar'ie Muhammad adalah kekuatan dalam kemanusiaan, sebagai ketua PMI. Sebetulnya yang benar-benar saya lihat Pak Mar'ie in action waktu PMI itu adalah pada hari kedua terjadinya Tsunami di Aceh," ujar Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengenang Mar'ie saat menjadi pemimpin PMI di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Gatot Subroto, Sabtu (22/9/2018).
 Foto: Sri Mulyani (Vivi-CNBC Indonesia) |
Ia bercerita, kala itu, dirinya diajak bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah bertolak untuk mengunjungi korban bencana Tsunami Aceh 2004 silam. Rombongannya datang di hari kedua bencana dahsyat tersebut.
Ia melanjutkan bercerita, Wapres, Menkes, dan dirinya ikut datang ke Aceh, dan hari itu PMI sudah ada. Pak Mar'ie dengan celana warna khaki, kaus putih mengatakan betapa gedung itu runtuh, di jalan raya banyak mayat bergelimpangan di mana-mana.
"Saat itu, saya lihat kekuatannya sebagai manusia PMI untuk memberikan kekuatan di dalam menjalankan tugas yang luar biasa. Buat saya itu adalah suatu ingatan yang tidak pernah terhapus," kenang Sri Mulyani seraya menahan tangis harunya.
Melihat hal itu, ia pun berpesan kepada masyarakat agar kita menggunakan kekuatan kita dalam rasa sebagai manusia, misi kemanusiaan, tidak melihat SARA, bahasa, tua atau muda. Lihatlah mereka yang perlu dibantu sebagai manusia.
"PMI dan Mar'ie adalah suatu simbol yang saya harap bisa terus memperkuat daya ingat kita untuk terus menjaga rasa persaudaraan kemanusiaan," imbuhnya.
"Beliau adalah seorang yang punya komitmen kejujuran, antikorupsi pada saat kepemimpinannya. Ia berusaha memperjuangangkan apa yang dianggapnya benar meskipun banyak yang melawan. Mar'ie Muhamad adalah simbol legenda untuk kita semua melakukan apa yang kita rasa tidak mungkin kita kakukan menjadi mungkin," tuturnya.
Ia pun menuturkan, dirinya sudah mulai memunculkan tradisi untuk mengangkat sosok Kementerian Keuangan yang menginspirasi, dan yang pertama adalah Mar'ie Muhammad.
"Komitmen, loyalitas, dan integritas. Kehadiran Pak Mar'ie dan ingatan kita akan yag dilakukannya. Kecintaan kita untuk berbuat baik, mendukung kemanusiaan yang adil dan beradab," pungkas sang Bendahara Negara.
(dru) Next Article Sri Mulyani Serahkan Draft Omnibus Law Pajak ke DPR
Most Popular