Polemik Terus, Ini Negara Asal Beras Impor di RI

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
19 September 2018 17:41
Polemik Terus, Ini Negara Asal Beras Impor di RI
Foto: Foto: Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium di Komplek Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juni 2018 memperlihatkan, Indonesia masih melakukan impor pangan khususnya beras. Hal ini sebenarnya miris mengingat Indonesia sebagai negara agraris, namun masih mengimpor komoditas pangan utama tersebut.

Per Juni 2018, negara-negara di kawasan Asia menjadi penyuplai beras terbesar bagi Indonesia. Negara-negara seperti Vietnam dan Thailand yang merupakan tetangga justru menjadi rajanya.  



Di saat pelemahan rupiah yang cukup dalam, impor beras dapat mengakibatkan aliran devisa keluar dan tentunya membebani pergerakan rupiah. Sejak awal tahun, rupiah telah terdepresiasi hingga lebih dari 9%.  

Dengan kondisi faktor global seperti kebijakan Federal Reserve yang agresif serta perang dagang, menyebabkan pergerakan rupiah semakin mengkhawatirkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan memperkecil aliran devisa yang keluar yaitu mengurangi impor.  

Lantas, berapa banyak produksi beras di Indonesia?
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukito saat berkunjung ke kantor Transmedia beberapa hari lalu menegaskan, jika tidak melakukan impor maka Indonesia akan terancam kekurangan bahan pangan.

Enggar juga menyoroti ketersediaan lahan pertanian yang semakin terbatas, sehingga menganggu produksi beras nasional. 
Berdasarkan data Kementerian Pertanian per 2017, memang lahan pertanian Indonesia sejak 2012 hingga 2015 memang terus berkurang. Namun di 2016, angka tersebut sudah mulai bertambah.



Pembukaan lahan baru, seharusnya dapat dikonversi menjadi tambahan produksi beras. Terlebih, Penelitian yang ditulis oleh Dewi Swastika, Wargiono, Soejitno dan Hasanuddin tahun 2007, memperlihatkan saat ini teknologi pertanian dapat dijadikan solusi meningkatkan produksi ditengah adanya keterbatasan lahan.

Data gabungan Food and Agriculture Organization (FAO) dan Kementerian Pertanian tahun 2017, Produksi beras menunjukkan tren peningkatan, terutama sejak 2008 hingga 2016



Produksi beras yang cukup tinggi, akan menjadi sia-sia jika pemerintah tidak menyerap semuanya. Terlebih hal lain yang paling dikhawatirkan adalah tingkat kesejahteraan para petani



                                                   

Data Nilai Tukar Petani (NTP) di Indonesia sejak awal tahun memperlihatkan tren penurunan. Kondisi tersebut mencerminkan daya beli petani kita semakin turun. Akibatnya, tingkat kesejahteraan petani pun berkurang.  
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular