Tim penyelamat mencari orang-orang yang terperangkap di tanah longsor yang disebabkan oleh topan Mangkhut di sebuah kamp penambangan di Itogon, Benguet, Filipina. (Reuters/Erik De Castro)
Menteri lingkungan Filipina pada hari Senin (17/9/2018) memerintahkan penghentian semua kegiatan penambangan skala kecil di sebuah daerah pegunungan di bagian utara negara itu setelah terjadi tanah longsor besar akibat hantaman topan Mangkhut akhir pekan lalu. (Reuters/Harley Palangchao)
Mangkhut dengan angin badai berkekuatan lebih dari 200 km per jam berputar melewati ujung utara Filipina pada hari Sabtu dan menewaskan sedikitnya 50 orang. Mayoritas korbannya tewas akibat tertimbun tanah longsor. (Reuters/Erik De Castro)
Sekitar 300 polisi, tentara, pemadam kebakaran, dan sukarelawan yang sebagian besar bersenjatakan peralatan tangan berlomba untuk menyingkirkan bebatuan, lumpur, puing-puing, dan mengalirkan air dari bangunan yang runtuh, berharap menemukan beberapa tanda kehidupan setelah 12 mayat ditarik keluar. (Reuters/Erik De Castro)
Topan tersebut mempengaruhi sekitar lima juta orang Filipina, 150.000 di antaranya berada di pusat-pusat evakuasi ketika badai menerjang, dengan kecepatan angin lebih dari 205 kilometer per jam, dan hembusan sebanyak 305 kilometer per jam. (Reuters/Erik De Castro)