Warga mencari sisa puing dan bata dari reruntuhan bangunan yang dahulunya dihuni oleh warga kampung Batok, Desa Sukamenak, Sumedang, Jawa Barat yang telah lama tenggelam dan dijadikan waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kemarau panjang, genangan air di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menyusut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Puing-puing rumah warga yang sebelumnya tenggelam kembali muncul ke permukaan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto )
Menurut warga surutnya air bisa mencapai 10 hingga 15 meter sejak dua bulan lalu. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Surutnya air dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mencari puing dan batu bata dari belkas bangunan yang dahulunya berdiri kokoh tersebut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Mereka mencari batu bata untuk keperluan pribadi maupun kebutuhan ‘kantong’. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Surutnya air tersebut juga menjadi daya tarik bagi warga untuk berdatangan menyasikan langsung kondisi waduk Jatigede yang layaknya 'kota mati'. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ketika surut, kondisi dikawasan tersebut seperti 'kota mati', reruntuhan bangunan, pohon dan tanah kering terlihat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Waduk Jatigede sendiri merupkan anakan Bendungan Jatigede yang telah diresmikan pada 2015. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dahulunya ada 28 desa di empat Kecamatan yakni Kecamatan Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal dengan jumlah 10.920 kepala keluarga (KK) bermukim yang terkena dampak genangan Waduk Jatigede. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pembangunan Waduk Jatigede menjadi prioritas pembangunan pemerintah karena berpotensi menjadi sarana infrastruktur yang bernilai guna tinggi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kini sudah tiga tahun pengoperasian waduk yang kini diigunakan untuk pengairan sawah dan pembangkit listrik tersebut. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)