Seorang wanita menggendong anaknya di bangsal malnutrisi rumah sakit al-Sabeen di Sanaa, Yaman. Sebanyak 20 anak berusia di bawah dua tahun dirawat di rumah sakit tersebut karena menderita gizi buruk akibat konflik dalam tiga tahun ini. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Di bangsal malnutrisi di sebuah rumah sakit di ibukota Yaman Sanaa, dokter menimbang balita dengan tulang rusuk dan rangka anggota badan yang menonjol. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Diperkirakan 1,8 juta anak-anak kekurangan gizi di negara ini dan 400.000 dari mereka mengalami kekurangan gizi akut dan berjuang untuk hidup setiap hari. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Perang menciptakan krisis kemanusiaan paling mendesak di dunia di negara berpenduduk 28 juta orang itu, di mana 8,4 juta orang diyakini berada di ambang kelaparan dan 22 juta orang bergantung pada bantuan. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan mereka menyediakan dana dan pasokan untuk mendukung upaya bantuan di Yaman. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Di rumah sakit Sab'een balita berbaring terbungkus selimut dengan selang yang dimasukkan ke hidungnya. (REUTERS/Khaled Abdullah)
UNICEF telah membantu lebih dari 244.000 anak-anak yang kekurangan gizi di bawah usia lima tahun dengan pengobatan terapeutik sejak awal 2018, di samping perawatan mikronutrien kepada lebih dari 317.000 anak balita. (REUTERS/Khaled Abdullah)
"Situasi keluarga tanpa pekerjaan dan tanpa penghasilan di tengah perang, adalah bencana besar," kata Meritxell Relano, Perwakilan UNICEF di Yaman. (REUTERS/Khaled Abdullah)
"Konflik Yaman telah membuat neraka hidup bagi anak-anaknya," kata Relano, kepada Reuters. (REUTERS/Khaled Abdullah)