Warga menggelar aksi unjuk rasa dengan memegang tulisan "Freedom" (Kemerdekaan) saat hari nasional Katalunya di Barcelona, Spanyol, (11/9/2018). Unjuk rasa tersebut diikuti 1 juta warga untuk menyatakan dukungan bagi kemerdekaan Katalunya. (REUTERS / Albert Gea)
Demonstran naik di bahu masing-masing rekannya untuk membentuk menara manusia. Ini adalah tradisi di Katalunya. Sementara demonstran lainnya membawa tanda-tanda kuning dan hitam. (REUTERS / Albert Gea)
Para demonstran mengenakan kaus merah korgal. Mereka juga mengibarkan bendera Katalunya berwarna merah, kuning dan biru. (REUTERS/Albert Gea)
Lautan manusia ini berkumpul untuk melakukan pawai di "hari nasional" Katalunya. Ini adalah hari peringatan jatuhnya Barcelona kepada Raja Philip V Spanyol pada 1714. (REUTERS/Albert Gea)
Lewat acara tahunan "Diada" inilah, para pendukung separatis Katalunya telah menggelar unjuk rasa sejak 2012. Unjuk rasa besar-besaran itu menyerukan pemisahan diri bagi kawasan timur laut Spanyol yang kaya yang memiliki bahasa yang berbeda. (REUTERS/Enrique Calvo)
Aksi ini digelar nyaris setahun berlalu sejak usaha terakhir mereka untuk melepaskan diri dari Spanyol gagal. (ANC/Roser Vilallonga/Handout via REUTERS)Â
Ini adalah sindiran bagi para pemimpin Katalunya yang sedang di penjara dan menunggu sidang atas deklarasi kemerdekaan mereka tahun lalu. (ANC/Roser Vilallonga/Handout via REUTERS)Â
Pada awal unjuk rasa, para demonstran merobohkan dinding yang dihiasi simbol separatis. Aksi itu adalah sebuah metafora untuk kekuatan rakyat untuk mengatasi rintangan dan mencapai kemerdekaan. (ANC/Roser Vilallonga/Handout via REUTERS)Â
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menawarkan referendum otonomi lebih besar untuk Katalan, namun ditolak oleh Torra. Ditegaskan Torra bahwa otoritas Spanyol harus mengakui referendum kemerdekaan Katalunya secara hukum. (ANC/Roser Vilallonga/Handout via REUTERS)Â