Pengerajin memilih kedelai untuk diolah menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Kamis (6/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sejumlah pengerajin tempe menjerit akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika karena berimbas mahalnya bahan baku yaitu kedelai. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pasalnya kedelai yang mereka gunakan berasal dari Amerika. Penggunaan kedelai impor bagi pengerajin tempe dikarenakan kualitas lebih baik dari kedelai lokal. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Harga kedelai di kawasan itu sebelum lebaran ialah Rp 6000/kg namun harga tersebut merangkat naik dan kini dijual Rp 7.700/kg. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Untuk mengakali menurunnya pembeli mereka enggan menaikan harga namun menyiasati dengan mengubah ukuran tempe menjadi lebih kecil dari sebelumnya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)