
Demi Milenial, Samsung Buat Ponsel Canggih Tapi Murah
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 September 2018 20:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Electronics berencana merombak strategi bisnis ponsel cerdasnya dengan menurunkan harga menjadi lebih murah (mid-range) agar lebih menarik bagi generasi millennial, kata CEO perusahaan ponsel itu kepada CNBC.
DJ Koh mengatakan raksasa Korea Selatan itu mengubah strategi bisnis ponsel pintarnya untuk seri smartphone kelas menengah Galaxy A karena melambatnya pasar ponsel pintar.
Alih-alih memperkenalkan teknologi baru ke dalam seri unggulan Galaxy S dan Note, Koh mengatakan Samsung akan menerapkan fitur-fitur canggih ke model lawas yang lebih. Ponsel pertama dari perombakan ini akan dirilis akhir tahun ini.
"Di masa lalu, saya membawa teknologi baru dan diferensiasi ke model andalan dan kemudian baru menerapkannya ke ponsel mid-end. Tapi saya telah mengubah strategi saya mulai tahun ini untuk membawa teknologi dan poin diferensiasi mulai dari mid-end," kata Koh kepada CNBC dalam wawancara eksklusif minggu lalu.
Penjualan di divisi ponsel turun 20% dari tahun ke tahun di kuartal kedua tahun 2018. Perusahaan menyebut alsannya adalah penjualan perangkat Galaxy S9 high-end yang lebih rendah dari perkiraan.
Pada saat yang sama, pembuat ponsel China seperti Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi, semuanya menghadirkan perangkat dengan spesifikasi tinggi dengan harga lebih murah, yang memberi tekanan pada Samsung di segmen pasar. Padahal Samsung yang biasanya mendominasi.
Meskipun terjadi perlambatan global untuk penjualan smartphone, namun beberapa pasar seperti India dan negara-negara lain di Asia Tenggara malah semakin berkembang. Sayangnya harga ponsel dengan spesifikasi tinggi di sana lebih murah. Meski begitu, pasar-pasar itu adalah pasar yang ingin dituju oleh Samsung untuk menjual perangkat terbarunya.
Koh mengatakan bahwa pergeseran strategi juga merupakan upaya untuk menarik lebih banyak pengguna milenium.
"Jadi kami sangat berfokus pada generasi millennial yang tidak mampu membei ponsel berspesifikasi tinggi dengan harga mahal. Tapi bagaimana saya dapat memberikan inovasi yang berarti bagi generasi millenial kami? Itulah alasan saya mencoba mengubah strategi di ponsel mid-section," kata Koh, melansir CNBC International.
Dia mengatakan awal tahun ini akan mengubah organisasi riset dan pengembangan mobile Samsung, dan juga perencanaan produk untuk mempersiapkan perubahan.
Koh bahkan mengatakan bahwa Samsung dapat merilis model ponsel dengan harga menengah lebih sering, dan bukan hanya setahun sekali.
(hps) Next Article Kabar Baik! Samsung Pindahkan Produksi HP dari Vietnam ke RI
DJ Koh mengatakan raksasa Korea Selatan itu mengubah strategi bisnis ponsel pintarnya untuk seri smartphone kelas menengah Galaxy A karena melambatnya pasar ponsel pintar.
Alih-alih memperkenalkan teknologi baru ke dalam seri unggulan Galaxy S dan Note, Koh mengatakan Samsung akan menerapkan fitur-fitur canggih ke model lawas yang lebih. Ponsel pertama dari perombakan ini akan dirilis akhir tahun ini.
Penjualan di divisi ponsel turun 20% dari tahun ke tahun di kuartal kedua tahun 2018. Perusahaan menyebut alsannya adalah penjualan perangkat Galaxy S9 high-end yang lebih rendah dari perkiraan.
Pada saat yang sama, pembuat ponsel China seperti Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi, semuanya menghadirkan perangkat dengan spesifikasi tinggi dengan harga lebih murah, yang memberi tekanan pada Samsung di segmen pasar. Padahal Samsung yang biasanya mendominasi.
Meskipun terjadi perlambatan global untuk penjualan smartphone, namun beberapa pasar seperti India dan negara-negara lain di Asia Tenggara malah semakin berkembang. Sayangnya harga ponsel dengan spesifikasi tinggi di sana lebih murah. Meski begitu, pasar-pasar itu adalah pasar yang ingin dituju oleh Samsung untuk menjual perangkat terbarunya.
Koh mengatakan bahwa pergeseran strategi juga merupakan upaya untuk menarik lebih banyak pengguna milenium.
"Jadi kami sangat berfokus pada generasi millennial yang tidak mampu membei ponsel berspesifikasi tinggi dengan harga mahal. Tapi bagaimana saya dapat memberikan inovasi yang berarti bagi generasi millenial kami? Itulah alasan saya mencoba mengubah strategi di ponsel mid-section," kata Koh, melansir CNBC International.
Dia mengatakan awal tahun ini akan mengubah organisasi riset dan pengembangan mobile Samsung, dan juga perencanaan produk untuk mempersiapkan perubahan.
Koh bahkan mengatakan bahwa Samsung dapat merilis model ponsel dengan harga menengah lebih sering, dan bukan hanya setahun sekali.
(hps) Next Article Kabar Baik! Samsung Pindahkan Produksi HP dari Vietnam ke RI
Most Popular