CNBC Indonesia
FOTO INTERNASIONAL

Ini Bos JD.com Berkekayaan Rp 116 T yang Tersandung Kasus Sex

CNBC Indonesia
03 September 2018 13:10
Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.

Pendiri dan kepala eksekutif raksasa e-commerce China JD.com Inc, Richard Liu, ditangkap di negara bagian Minnesota AS atas tuduhan perilaku seksual kriminal dan kemudian dibebaskan, departemen sheriff county daftar jail menunjukkan. Reuters/Stinger/File Photo

Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.

Ricahard Liu ditangkap tepat sebelum tengah malam waktu setempat pada hari Jumat, dan dia dibebaskan setelah jam 4 sore. REUTERS/Bobby Yip/File Picture

Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.

JD.com dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu mengatakan Liu, atau nama Cinanya adalah Liu Qiangdong, mendapat tuduhan keliru. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo

Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.

"Selama perjalanan bisnis ke Amerika Serikat, Liu ditanyai oleh polisi di Minnesota sehubungan dengan tuduhan yang tidak dibuktikan kebenarannya," kata perusahaan itu. Reuters/BobbyYip/File Photo

Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.

"Polisi setempat dengan cepat memutuskan tidak ada substansi untuk klaim terhadap Liu, dan ia kemudian dapat melanjutkan kegiatan bisnisnya seperti yang direncanakan semula," katanya. Reutes/Jason Lee/File Photo
Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.
Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.
Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.
Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.
Richard Liu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 116 triliun.