Warga Venezuela tidur di atas rumput di depan Stasiun Bus antarnegara di Boa Vista, negara bagian Roraima, Brasil. Mereka adalah imigran Venezuela yang ingin meninggalkan negara asalnya. (REUTERS / Nacho Doce)
Warga Venezuela berbondong-bondong meninggalkan negaranya yang sedang hancur diterpa krisis ekonomi. (REUTERS/Nacho Doce)
Kehidupan mereka yang meninggalkan Venezuela bukan berarti tak penuh tantangan. Beberapa dari mereka terpaksa hidup menderita karena negara tetangga kini mulai mengetatkan aturan penerimaan pengungsinya.( REUTERS/Nacho Doce)
Di dekat terminal bus kota, orang-orang Venezuela tidur di atas rumput pinggir jalan raya berumput dan di daerah-daerah perbelanjaan dan ada juga menggantung tempat tidur gantung di luar bengkel mobil dan distributor suku cadang mobil yang tutup dimalam hari. (REUTERS/Nacho Doce)
Kota Boa Vista, ibu kota negara perbatasan Brasil, Roraima, telah menerima 35.000 imigran Venezuela dalam dua tahun terakhir, menjadikan membengkaknya jumlah penduduk di kota tersebut lebih dari 10 persen. Saat ini, ada sekitar 3.000 tunawisma, menurut kantor walikota. (REUTERS/Nacho Doce)
Inflasi Venezuela telah membuat harga bahan pokok semakin tak terjangkau karena mata uangnya, bolivar, menjadi tak berharga. Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memperkirakan inflasi negara Amerika Selatan itu akan mencapai 1.000.000% tahun ini. (REUTERS/Nacho Doce)
Data Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikutip The Economist memperkirakan jumlah warga Venezuela yang tinggal di luar negeri mencapai 1,6 juta orang pada tahun 2017. Jumlah itu melonjak dari sekitar 697.000 di tahun 2015. (REUTERS/Nacho Doce)
Venezuela merupakan negara yang kaya minyak bahkan memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, Namun, pada bulan April, IMF mengatakan produksi minyak mentah Venezuela telah turun setengahnya dalam 18 bulan terakhir. Penurunan tersebut menjadi akar persoalan krisis ekonomi di negara itu. (REUTERS/Nacho Doce)