
Pandangan Fraksi RAPBN 2019
Gerindra Sindir Gali Lubang Tutup Lubang Utang Pemerintah
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 August 2018 12:54

Jakarta, CNBC Indonesia -- Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengkritisi rencana pemerintah menerbitkan utang baru dalam RAPBN 2019. Kritikan itu disampaikan juru bicara Fraksi Gerindra Ramson Siagian dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Menurut dia, RAPBN 2019 masih memiliki defisit 1,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Untuk menutupi kekurangan, maka pemerintah hendak menerbitkan surat utang (SBN) sebesar Rp 366,2 triliun.
Sementara untuk saat ini, outstanding utang pemerintah sudah mencapai Rp 4.227 triliun. Nilai itu meningkat tajam dibandingkan 2014 yang tercatat Rp 2.608 triliun.
"Sangat diperlukan keterbukaan pemerintahan Jokowi-JK berapa ratus triliun surat utang baru yang diterbitkan untuk menutupi surat utang yang lama atau bahasa sederhananya berapa lubang yang digali untuk menutupi lubang yang lama. Ini diperlukan keterbukaan pemerintah agar publik jelas sehingga tidak terjadi perdebatan yang kurang produktif pada posisi utang," kata Ramson.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, RAPBN 2019 menargetkan ekonomi tumbuh 5,3%. Ramson menyatakan Gerindra berharap pemerintah dapat merealisasikan target itu. Namun, ada kekhawatiran mengingat janji pemerintahan Jokowi-JK bahwa ekonomi akan tumbuh 7% jauh dari harapan.
"Fraksi Gerindra masih tanda tanya besar apakah pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dapat direalisasikan atau tidak. Biarpun dalam pelaksanaan, Gerindra selalu mengharapkan bisa lebih," ujar Ramson.
(miq/miq) Next Article RI Batal Tambah Utang, Hingga Dana Bantuan Covid AS Dibobol
Menurut dia, RAPBN 2019 masih memiliki defisit 1,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Untuk menutupi kekurangan, maka pemerintah hendak menerbitkan surat utang (SBN) sebesar Rp 366,2 triliun.
Sementara untuk saat ini, outstanding utang pemerintah sudah mencapai Rp 4.227 triliun. Nilai itu meningkat tajam dibandingkan 2014 yang tercatat Rp 2.608 triliun.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, RAPBN 2019 menargetkan ekonomi tumbuh 5,3%. Ramson menyatakan Gerindra berharap pemerintah dapat merealisasikan target itu. Namun, ada kekhawatiran mengingat janji pemerintahan Jokowi-JK bahwa ekonomi akan tumbuh 7% jauh dari harapan.
"Fraksi Gerindra masih tanda tanya besar apakah pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dapat direalisasikan atau tidak. Biarpun dalam pelaksanaan, Gerindra selalu mengharapkan bisa lebih," ujar Ramson.
![]() |
(miq/miq) Next Article RI Batal Tambah Utang, Hingga Dana Bantuan Covid AS Dibobol
Most Popular