Buruh Perempuan bekerja di lini produksi di sebuah pabrik alas kaki yang dimiliki oleh perusahaan Taiwan, di Kampong Speu, Kamboja. Pabrik sepatu di Kamboja ini mampu menghasilkan Industri pabrik garmen yang besar sebanyak 500.000 pekerja. Reuters/Ann Wang
Khen Srey Touch, 27 tahun, yang hamil sembilan bulan, menunggu sebuah truk pickup untuk membawanya bekerja ke Honor Footwear Industrial, sebuah pabrik sepatu milik sebuah perusahaan Taiwan, sementara putranya bersantai, di Kampong Speu, Kamboja. Reuters/Ann Wang
Khen Srey Touch bekerja 10 jam sehari, enam hari seminggu dan menghasilkan $ 240 sebulan. "Aku pencari nafkah utama rumah," katanya. Reuters/Ann Wang
Setiap pagi dia menumpang di sebuah truk pikap terbuka ke sebuah pabrik alas kaki milik sebuah perusahaan Taiwan. Reuters/Ann Wang
Khen Srey Touch adalah satu di antara ribuan pekerja di industri garmen yang sedang didekati oleh Perdana Menteri Hun Sen menjelang pemilihan umum 29 Juli nanti. Reuters/Aan Wang
Seperti banyak orang Kamboja, dia tidak mengenal pemimpin lain selain Hun Sen. "Dia adalah satu-satunya orang yang telah memerintah negara ini dan saya tidak tahu mengapa," tambahnya. Reuters/Aan Wang
Bagi Khen Srey, ia tidak peduli siapa pemenang pemilu nanti, karena tidak ada waktu memikirkan berpolitik. Reuters/Aan Wang
Dan apa pun hasil pemilihannya, ia bertekad agar anak-anaknya akan memiliki kehidupan yang lebih baik. "Saya ingin anak-anak saya mendapat pendidikan yang baik ... tidak menjadi seperti saya dan suami saya," katanya. Reuters/Aan Wang