Ratusan karyawan PT. Pertamina (Persero) menggelar aksi demo di depan Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (20/7/2018). Aksi tersebut terkait penjualan aset Pertamina. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Mereka menolak rencana Menteri BUMN Rini Soemarno yang menyetujui penjualan aset Pertamina. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Perwakilan Serikat Pekerja Pertamina dari Kawasan Timur, Adi Pramono, dalam orasinya mengatakan aksi hari ini dilakukan untuk membela Pertamina.  (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Saat berorasi mereka meneriakkan. "Ibu menteri tolong dengarkan aspirasi kami. Kau adalah bagian dari Indonesia. Kau sepatutnya membela Indonesia. Pemerintah sekarang harusnya belajar dari pengalaman masa lalu, yang mana sudah jual Indosat ke asing. Kita ga mau ulang kesalahan dulu  (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Saat ini para pengunjuk rasa sudah berada di depan kantor Kementerian BUMN, membawa berbagai spanduk. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Spanduk-spanduk itu di antaranya bertuliskan: Freeport Susah Payah direbut, Kenapa di Blok Rokan, Pertamina Tak Disebut, Pertagas 100% Milik Negara Bagai Anak Kandung Malah Kalian Buang. Itu Bukti Kalian Sewenang-wenang, Maka Bersiaplah Kalian Masuk Kandang. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akhirnya buka suara soal maksud surat persetujuan untuk menjual aset PT Pertamina (Persero) yang ia teken akhir bulan lalu. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Rini mengatakan "Untuk kepentingan makin memperkuat neraca keuangan pertamina. Dan itu ditekankan betul bahwa kontrolnya tetap harus ada di Pertamina, itu satu. Kedua proses penjualannya harus good governance dan transparan, itu aksi korporasi biasa, kalau korporasi tdk boleh jual beli kan aneh." (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)
Seperti diberitakan oleh CNBC Indonesia, tanggal 29 Juni lalu Menteri Rini diketahui meneken surat persetujuan untuk Pertamina melakukan sejumlah aksi korporasi demi menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan. Terdapat 4 aksi korporasi untuk menyelematkan keuangan perseroan. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)