Personil grup band Pussy Riot (kiri-kanan) Pyotr Verzilov, Veronika Nikulshina, Olga Pakhtusova dan Olga Kurachyova, yang melakukan penyusupan dengan berlari ke lapangan selama final Piala Dunia antara Prancis dan Kroasia dihadirkan di gedung pengadilan di Moskow (16/7/2018). (REUTERS / Sergei Karpukhin)
Pengadilan Moskow menjatuhkan hukuman penjara 15 hari kepada keempat anggota Pussy Riot tersebut atas tindakannya pada Minggu (15/7/2018) lalu. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Pussy Riot merupakan sebuah band Rusia yang memfokuskan diri pada isu-isu feminis. Mereka dikenal di Rusia sebagai grup band punk-rock yang kerap beraksi untuk memprotes kebijakan yang dianggap 'maskulin'. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Keempat anggota Pussy Riot dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang tentang perilaku menonton pertandingan olahraga. Mereka juga dilarang menghadiri ajang olahraga apapun selama tiga tahun REUTERS/Sergei Karpukhin
Aksi keempat anggota Pussy Riot terjadi di depan sejumlah penjabat penting, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Kejadian ini berawal pada laga final antara Prancis vs Kroasia, Minggu (15/7/2018) mereka menyusup ke Stadion Luzhniki saat pertandingan menit ke-52 dengan menggunakan pakaian polisi anggota Pussy Riot ini berhasil menembus hingga ke tengah lapangan. (REUTERS/Carl Recine)
Salah satu personil, Kurachyova, mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk mempromosikan kebebasan berbicara di Rusia dan sebagai bentuk protes terhadap Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). (REUTERS/Kai Pfaffenbach)