Direktur Utama PLN Sofyan Basyir bersiap memberikan keterangan pers mengenai penggeledahan rumahnya oleh KPK di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (16/7/2018). Sofyan sempat kaget ketika KPK datang menggeledah rumahnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sofyan Basir mengaku pemeriksaannya oleh KPK memang terkait dengan kasus dugaan suap pembangunan PLTU Riau I yang melibatkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Menurut pengakuan Sofyan, kasus suap yang membawa-bawa namanya tidak berhubungan langsung dengan PLN (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sofyan Basir menjelaskan bahwa proyek PLTU Riau 1 ini memang bagian dari megaproyek 35 ribu MW. Proyek ini digarap oleh konsorsium yang 51% pemegang sahamnya anak usaha PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Rencananya proyek ini akan beroperasi secara komersial pada tahun 2022 atau 2023, jadi tidak menghambat progres proyek 35 ribu MW. Nilai investasi untuk PLTU Riau I ini diperkirakan mencapai US$ 900 juta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Eni diduga menerima suap Rp 4,8 miliar dari Johanes B Kotjo. PLTU Riau 1 adalah proyek produsen listrik swasta (IPP) konsorsium Blackgold Natural Resources, PT Pembangkitan Jawa Bali, PT PLN Batu Bara, dan China Huadian Engineering Co., Ltd. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)