Keluarga Gobut mendirikan tenda mereka di kawasan Konya, Turki. Setiap tahun, para pengembara mulai berjalan dari Mersin di pantai Mediterania dengan membawa lebih dari seribu kambing di kawasan Merken menuju ke provinsi Anatolia di bagian tengah Konya. (REUTERS/Osman Orsal)
Gobut adalah sebuah keluarga dari kelompok suku Yoruk yang merupakan kelompok penggembala nomaden. Ketika musim panas tiba biasanya mereka membawa ribuan kambingnya ke dataran tinggi di mana ada cukup rumput dan makanan sampai hujan musim gugur mereka kembali ke padang rumput di pantai. (Reuters/Osman Orsal)
Sekitar tahun 1968, 1.000 keluarga bangsa nomaden atau bangsa pengembara menjelajahi padang rumput Anatolia tetapi sekarang hanya ada 86 orang. Penurunan itu bersamaan dengan penurunan jumlah suku nomaden di seluruh dunia selama abad terakhir karena industrialisasi dan pembangunan pertanian. (Reuters/Osman Orsal)
Keluarga Gobut terdiri dari delapan orang anggota keluarga yang tersebar di tiga generasi. Mereka menghabiskan enam bulan dalam setahun di jalan dan tinggal di tenda-tenda yang terbuat dari bulu kambing. (Reuters/Osman Orsal)
Mereka meninggalkan provinsi selatan Mersin pada akhir April setiap tahun dan tiba 600 km utara di provinsi Konya di bulan Juli, hanya untuk memulai perjalanan pulang beberapa hari kemudian. (Reuters/Osman Orsal)
Setiap kambing memiliki nama dan diperlakukan sebagai bagian dari keluarga. Yang lebih kecil diangkut dengan truk pick-up. (Reuters/Osman Orsal)
Rukiye Gobut memandikan bayinya yang bernama Efe Gobut yang berumur 20 hari. Keluarga itu mencari nafkah dari kambing. Mereka membuat keju dari susu, menggunakan bulu untuk membuat tenda, dan menghasilkan uang dengan menjual sekitar sepertiga dari kambing mereka dalam perjalanan. (Reuters/Osman Orsal)
"Kami tidak pernah menyebut mereka 'binatang', kami menyebutnya 'teman'," kata Pervin Savran dari Sarikecililer Cooperation and Collaboration Foundation, yang mewakili suku Yoruk. (Reuters/Osman Orsal)
"Segala sesuatu yang kita lakukan - makan, tidur, bangun - tergantung pada teman kita. Seperti ikatan kita," kata Savran. Makanan pokok juga termasuk tomat dan 'bazlama', roti pipih yang terbuat dari tepung yang baru digiling yang dibeli di jalan. (Reuters/Osman Orsal)
Namun sekarang lebih banyak kelompok penggembala (Yoruk) memilih untuk meninggalkan kehidupan nomaden mereka salah satunya karena air menjadi langka dan petani penduduk desa mangat memusuhi mereka. Kadang-kadang mereka bahkan menyandera kambing ketika suku Yoruk memasuki tanah mereka. (Reuters/Osman Orsal)