Internasional

Trump Lagi-lagi Tuduh China, Kali Ini Soal Korea Utara

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 July 2018 14:39
China, sebut Trump, memberi tekanan negatif terhadap kesepakatan AS-Korea Utara akibat sikap negaranya terkait perdagangan China.
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali "berkicau" hari Senin (9/7/2018) degan menyebutkan bahwa ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan menghormati perjanjian yang kedua pemimpin sepakati bulan lalu terkait denuklirisasi.

"Saya memiliki keyakinan bahwa Kim Jong Un akan menghormati perjanjian yang kami tanda tangani dan, yang lebih penting lagi, jabat tangan kami. Kami sepakat untuk mendenuklirisasi Korea Utara," cuit Trump.

"China, di sisi lain, sepertinya memberi tekanan negatif terhadap kesepakatan itu akibat sikap kami terkait perdagangan China. Semoga tidak!"

Tweet itu muncul setelah pembicaraan antara pejabat Korea Utara dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terjadi. Pembicaraan itu adalah yang pertama setelah pertemuan tingkat tinggi antara Trump dan Kim di Singapura.

Ketika Pompeo mengatakan pembicaraan itu merupakan langkah positif dan substansial menuju denuklirisasi Semenanjung Korea, Menteri Luar Negeri Korea Utara segera membantahnya dengan menyebut pembicaraan itu "disesalkan".

Pompeo menggunakan bahasa yang berbeda untuk menjelaskan pertemuannya dengan Korea Utara dalam beberapa pernyataan kepada wartawan hari Senin dalam kunjungan ke Kabul, Afganistan, yang tidak diumumkan.

"Jalan kita masih panjang. Namun komitmen yang dibuat Korea Utara, yang sejujurnya dibuat Kim secara personal dengan Presiden Trump, masih tetap berlaku," ujarnya, CNBC International melaporkan.

Pompeo juga menegaskan bahwa pernyataan Korea Utara "tak jelas" dan menggambarkan keinginan Kim yang terus-menerus untuk menyelesaikan denuklirisasi yang ia janjikan.

Saat pemerintahan AS terus merayu Korea Utara dengan pujian dan upaya diplomatik, ketegangan perdagangan antara negara itu dengan China memuncak pekan lalu saat keduanya saling mengenakan bea masuk.

Kementerian Perdagangan China bahkan menuduh AS telah memulai perang dagang terbesar dalam sejarah perekonomian.

(hps) Next Article Siap-siap, Trump & Kim Jong Un Akan Bersua Lagi di Februari

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular