Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Jalan Layang Maros-Bone di Jalan Lintas Tengah Sulawesi Selatan. Kementerian PUPR menargetkan pembangunan Jalan Layang Maros sepanjang 2,8 km dapat selesai September 2018. (Biro Komunikasi PUPR)
Jalan Layang Maros dibangun untuk mengatasi kondisi jalan yang memiliki tanjakan dan tikungan tajam serta sempit sehingga rawan kecelakaan dan kemacetan panjang serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan lalu lintas terutama angkutan logistik sehingga tidak memutar. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Sebelum dibangun jalan layang, terdapat delapan tikungan tajam dengan jalan lebar 5 meter, kini hanya satu tikungan dengan jalan yang dilebarkan menjadi 2 meter bahu jalan, 7 meter jalan, dan 2 meter bahu jalan. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan dari serpihan batu yang jatuh, Kementerian PUPR akan memasang jaring yang memiliki kekuatan hingga 17 ton. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Dari total panjang 2,8 km, sepanjang 313 meter berupa konstruksi layang. Jalan Layang Maros bisa menjadi jalur wisata karena di kawasan tersebut juga terdapat obyek wisata Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung yang dikenal dengan air terjun, habitat kupu-kupu, dan karst. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Jalan layang ini merupakan paket pembangunan elevated road segmen I yang dikerjakan sejak Desember 2015 oleh BBPJN XIII. Biaya pembangunan sebesar Rp 169,74 miliar dengan progres pembangunan 90%. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)