
Mahathir Ingin Bikin Mobil Nasional Malaysia Selain Proton
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
12 June 2018 09:22

Jakarta, CNBC Indonesia - PM Mahathir Mohamad mengutarakan kemungkinan adanya kembali proyek mobil nasional Malaysia.
"Kita harus kembali ke ide adanya mobil nasional," kata Mahathir saat konpers di Tokyo dikutip dari AFP, Selasa (12/6/2018).
Kunjungan ke Jepang ini merupakan perjalanan kenegaraan pertama Mahathir usai berhasil menjadi PM pada Pemilu Malaysia bulan lalu.
"Ambisi kami adalah memulai [proyek] mobil nasional lainnya, mungkin dengan bantuan dari mitra kami di Asia Tenggara... Kami ingin menembus pasar dunia," katanya dalam sebuah forum di Tokyo, sebelum konpers tersebut.
Adapun Mahathir juga merupakan penggagas mobil nasional Malaysia, Proton, pada 1983.
Namun, citra mobil Proton cukup negatif dengan model yang dinilai tidak bagus dan berkualitas buruk sehingga popularitasnya terus menerus turun dari tahun ke tahun, sebagai dampak dari ketatnya persaingan dengan merek-merek asing.
Kemudian, pada 2017 DRB-HICOM menjual 49,9% saham di Proton kepada pabrikan mobil China yakni Geely.
Mahathir mengatakan Malaysia akan meminta dukungan dan keahlian dari negara lain untuk sekali lagi memproduksi mobil nasional.
Dia mengatakan Malaysia sebetulnya juga memiliki keahlian dan teknologi untuk mendesain dan memproduksi mobil baru karena telah selama dua dekade menjalin kerja sama dengan pabrikan Jepang, Mitsubishi Motors.
"Namun masih ada beberapa bagian dari mobil yang sangat mahal untuk dikembangkan. Kami akan mengambil beberapa bagian yang mahal itu dari negara lain, termasuk tentu saja Jepang," kata Mahathir.
(ray/ray) Next Article Sudah Sepuh Mahathir Masih Hobi Nyetir, Netizen Heran!
"Kita harus kembali ke ide adanya mobil nasional," kata Mahathir saat konpers di Tokyo dikutip dari AFP, Selasa (12/6/2018).
Kunjungan ke Jepang ini merupakan perjalanan kenegaraan pertama Mahathir usai berhasil menjadi PM pada Pemilu Malaysia bulan lalu.
Adapun Mahathir juga merupakan penggagas mobil nasional Malaysia, Proton, pada 1983.
Namun, citra mobil Proton cukup negatif dengan model yang dinilai tidak bagus dan berkualitas buruk sehingga popularitasnya terus menerus turun dari tahun ke tahun, sebagai dampak dari ketatnya persaingan dengan merek-merek asing.
Kemudian, pada 2017 DRB-HICOM menjual 49,9% saham di Proton kepada pabrikan mobil China yakni Geely.
Mahathir mengatakan Malaysia akan meminta dukungan dan keahlian dari negara lain untuk sekali lagi memproduksi mobil nasional.
Dia mengatakan Malaysia sebetulnya juga memiliki keahlian dan teknologi untuk mendesain dan memproduksi mobil baru karena telah selama dua dekade menjalin kerja sama dengan pabrikan Jepang, Mitsubishi Motors.
"Namun masih ada beberapa bagian dari mobil yang sangat mahal untuk dikembangkan. Kami akan mengambil beberapa bagian yang mahal itu dari negara lain, termasuk tentu saja Jepang," kata Mahathir.
(ray/ray) Next Article Sudah Sepuh Mahathir Masih Hobi Nyetir, Netizen Heran!
Most Popular