Seorang karyawan memasang pesan tertulis di sebuah kedai kopi Starbucks yang tutup di Manhattan, New York, AS, 29 Mei 2018 waktu setempat. (Reuters/Brendan McDermid)
Setelah menuai banyak protes akibat penangkapan dua pria berkulit hitam, Starbucks menutup 8.000 toko di Amerika untuk memberi pelatihan pada karyawannya. (Reuters/Jessica Kourkounis)
Pelatihan rasial ini dimaksudkan agar semua karyawan Starbucks dapat lebih menghargai pelanggan dengan perbedaan ras, warna kulit, suku, dan sebagainya. (Reuters/Mike Blake)
Sebagai langkah pertama, Starbucks memberi pelatihan kepada 175.000 karyawan tentang toleransi rasial. Sekitar 6.000 kafe Starbucks berlisensi akan tetap buka di lokasi seperti toko ritel dan bandara, dan karyawan tersebut akan dilatih di lain waktu. (Reuters/Mike Blake)
Menurut sebuah pernyataan yang dirilis Starbucks, selama proses pelatihan ini karyawan dibekali pengetahuan dan cara melayani pelanggan. (Reuters/Lucas Jackson)
Pelatihan tersebut termasuk pencegahan diskriminasi, memastikan semua pelanggan merasa aman, dan pastinya membuat mereka merasa mendapat sambutan hangat. (Reuters/Mark Makela)