Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersilaturahmi dengan sopir truk di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018). Jokowi menerima sopir truk untuk mendengarkan berbagai masukan terkait kendala pendistribusian barang. (Setpres RI)
Selama pertemuan berlangsung, Jokowi lebih banyak mendengarkan apa yang diutarakan sejumlah pengemudi logistik yang hadir. Presiden tampak terkejut ketika mendengar pengakuan sopir truk yang mengatakan masih banyak praktik pungutan liar hingga Rp 2 juta dan premanisme di angkutan logistik. (Setpres RI)
Terkait keluhan-keluhan ini, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tindakan pungli dan premanisme itu tidak dibenarkan dan tidak boleh terus terjadi. Selepas pertemuan, ia langsung memerintahkan Kapolri dan Wakapolri untuk menindaklanjuti laporan-laporan itu. (Setpres RI)
Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) yang turut mendampingi Jokowi mengungkapkan pelaku logistik seperti sopir truk hanya mendapat sekitar 40% dari nilai jasa, sementara 30%-40% lainnya tidak sampai dan menguap menjadi pengeluaran tidak jelas. (Setpres RI)
Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan dan Wakapolri. (Setpres RI)
Terdapat dua keluhan yang disampaikan, pertama ialah mengenai adanya pungli dan tindak premanisme. Kedua mengenai peraturan pembatasan tonase yang dikeluhkan sejumlah pengemudi. Menurut pengakuan mereka, para pengemudi sering kali tidak mengetahui batas-batas yang diterapkan peraturan itu. (Setpres RI)