Penetrasi Media Sosial Dongkrak Ekonomi Daerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Penetrasi internet dan media sosial di Indonesia nyatanya memberikan dampak positif bagi perekonomian. Semakin tinggi penetrasi internet dan media sosial, bisa berdampak hampir 1% terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.

Demikian hasil laporan yang disusun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) berjudul Rich Interactive Applications (RIA) in Indonesia. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa trend pengguna internet dan media sosial terus meningkat.

"Menurut Susenas, 75% pengguna internet itu menggunakan media sosial, dimana 80% di antaranya berusia 16-45 tahun," kata Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Berdasarkan laporan tersebut, setiap peningkatan 10% network coverage memberikan tambahan kepada pertumbuhan ekonomi daerah 0,92%. Sementara setiap 10% kenaikan penetrasi media sosial, memberikan tambahan 0,11% terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Jika dibandingkan dengan daerah yang tidak memiliki akses internet dan media sosial, maka pertumbuhan ekonomi di kabupaten kota yang memiliki akses internet dan media sosial memiliki pertumbuhan ekonomi lebih tinggi sebesar 3% dan 0,4%.

Menurut Yose, dampak penggunaan penetrasi internet dan media sosial akan berpengaruh terhadap kinerja pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sektor pariwisata dan serapan tenaga kerja.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, total UMKM yang tersebar di wilayah Indonesia saat ini mencapai 59,2 juta. Dengan kehadiran internet dan media sosial, diharapkan sektor UMKM bisa menjadi tulang punggung perekonomian.

"Dari sisi sektor pariwisata, tentu bisa terbantu dengan berbagai promosi-promosi di media sosial. Karena kita banyak sekali potensi destinasi wisata. UMKM setempat bisa terbantu sekaligus," jelasnya.


(dru) Next Article Urgensi Frekuensi 5G di RI