CNBC Indonesia

Industri Farmasi Indonesia Masih Terkendala Bahan Baku

CNBC Indonesia
21 March 2018 16:30
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.

Penjual merapihkan dagangan obat yang di jual di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu (21/3/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.

Tahun lalu pertumbuhan industri farmasi tercatat hanya 6,85%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.

Industri farmasi saat ini masih bergantung dengan impor, dimana 95% bahan baku didatangkan dari luar negeri, khususnya China. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.

Kelangkaan pasokan garam industri telah berdampak pada sektor farmasi. Sebab, kualitas garam yang dibutuhkan industri farmasi sangat mempengaruhi produk yang dihasilkan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.
Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mentargetkan pertumubuhan farmasi pada tahun 2018 sebesar 10%.