
Penerima Bantuan Pangan Hanya Bisa Beli Beras dan Telur Saja
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 March 2018 15:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani memutuskan untuk menghapus pembelian komoditas minyak dan gula dalam program bantuan pangan non tunai (BPNT).
Dalam kebijakan sebelumnya, keluarga penerima manfaat (KPM) bisa membeli beras, telur, minyak, dan gula melalui bantuan senilai Rp 110.000 per bulan yang diberikan pemerintah. Dengan keputusan ini, praktis KPM hanya bisa membeli komoditas beras dan telur.
"BPNT hanya bisa digunakan KPM untuk beras dan telur. Kalau dulu ada minyak dan gula," kata Puan dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (20/3/2018).
Puan menjelaskan, ada beberapa alasan pemerintah menghapus dua komoditas tersebut. Pemerintah merasa, beras dan telur menjadi komoditas yang paling dibutuhkan oleh KPM dibandingkan minyak maupun gula.
"Karena kami mempertimbangkan masalah gizi dan kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Beras adalah bahan makanan pokok, telur protein," tutur Puan.
Adapun realisasi penyaluran BPNT per 19 Maret sudah mencapai 86%. Capaian tersebut, dikarenakan tidak semua masyarakat membelanjakan semua bantuan non tunai yang diberikan pemerintah.
"Jadi ada orang yang tidak mau ambil, bulan depan baru mau ambil. Jadi ini total dari 1,2 juta KPM," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi ZA Zulung.
Dalam rapat koordinasi terseubt, pemerintah pun berencana memperluas daerah penerima BPNT sebanyak 24 kabupaten kota. Saat ini, daerah yang menerima BPNT mencapai 44 kota yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
(dru/dru) Next Article Polemik BPNT Berakhir, Bulog Janji Pasok Beras Berkualitas
Dalam kebijakan sebelumnya, keluarga penerima manfaat (KPM) bisa membeli beras, telur, minyak, dan gula melalui bantuan senilai Rp 110.000 per bulan yang diberikan pemerintah. Dengan keputusan ini, praktis KPM hanya bisa membeli komoditas beras dan telur.
"BPNT hanya bisa digunakan KPM untuk beras dan telur. Kalau dulu ada minyak dan gula," kata Puan dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (20/3/2018).
"Karena kami mempertimbangkan masalah gizi dan kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Beras adalah bahan makanan pokok, telur protein," tutur Puan.
Adapun realisasi penyaluran BPNT per 19 Maret sudah mencapai 86%. Capaian tersebut, dikarenakan tidak semua masyarakat membelanjakan semua bantuan non tunai yang diberikan pemerintah.
"Jadi ada orang yang tidak mau ambil, bulan depan baru mau ambil. Jadi ini total dari 1,2 juta KPM," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi ZA Zulung.
Dalam rapat koordinasi terseubt, pemerintah pun berencana memperluas daerah penerima BPNT sebanyak 24 kabupaten kota. Saat ini, daerah yang menerima BPNT mencapai 44 kota yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
(dru/dru) Next Article Polemik BPNT Berakhir, Bulog Janji Pasok Beras Berkualitas
Tags
Related Articles
Recommendation


Rupiah Perkasa di Negara Ini, Bawa Rp10 Juta Langsung Jadi Sultan!

Mau Punya Anak Sukses? Orangtua Jangan Katakan 4 Kalimat Ini

Potret Kabah dari Luar Angkasa, Astronaut NASA Kasih Pesan Menyedihkan

Diungkap Sri Mulyani, DPR Kaget Dana Pendidikan di Banyak Kementerian

Asing Koleksi Saham Tambang Saat Transaksi di IHSG Sepi

Jadi Pemilik Jagonya Ayam Punya KFC, Berapa Harta Anak Haji Isam?

Duduk Perkara Konflik Ambalat, Blok Harta Karun Bikin Malaysia Panas

Kisah Haji Isam, dari Tukang Ojek hingga Ada 4 Orang Dekat di Kabinet
Most Popular