
Menkeu: Timur RI Butuh Pelabuhan untuk Ekspor Ikan ke Jepang
Exist In Exist, CNBC Indonesia
16 March 2018 10:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kawasan timur Indonesia membutuhkan pelabuhan untuk mendukung ekspor ikan langsung ke Jepang.
Hal itu disampaikan langsung oleh masyarakat di Ambon, Ternate dan Tidore saat dia melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut.
"Kemarin saya ke Ambon, Ternate, dan Tidore, masyarakat dan Pemerintah daerah sangat semangat membangun daerahnya, bahkan ingin ekspor langsung karena untuk ikan ekspor ke Jepang dari sana lebih dekat. Mereka butuh port yang makin bagus. Hal seperti ini yang mestinya diperhatikan," jelasnya di Hotel Indonesia, Kamis (14/3/2018).
Menanggapi hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama mengatakan pihaknya perlu melakukan kajian secara hati-hati untuk membuat pelabuhan yang bisa melayani kegiatan ekspor langsung ke negara tujuan.
Menurut Budi, harus dilihat lebih mendalam terkait pasar ekspor ikan tersebut.
"Kita harus menciptakan hub baru, kita harus berpikir sebagai negara besar. Kalau hanya 2.000 TEUS tidak bisa jauh kemana-mana, paling ke Singapura. Kalau bisa harus 8.000-9.000 TEUS, itu bisa ke Eropa, langsung ke AS dan ke Jepang," tuturnya.
(ray/ray) Next Article Duh! Covid Perlahan Pudar, Sri Mulyani Bicara Ancaman Terbaru
Hal itu disampaikan langsung oleh masyarakat di Ambon, Ternate dan Tidore saat dia melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut.
"Kemarin saya ke Ambon, Ternate, dan Tidore, masyarakat dan Pemerintah daerah sangat semangat membangun daerahnya, bahkan ingin ekspor langsung karena untuk ikan ekspor ke Jepang dari sana lebih dekat. Mereka butuh port yang makin bagus. Hal seperti ini yang mestinya diperhatikan," jelasnya di Hotel Indonesia, Kamis (14/3/2018).
Menurut Budi, harus dilihat lebih mendalam terkait pasar ekspor ikan tersebut.
"Kita harus menciptakan hub baru, kita harus berpikir sebagai negara besar. Kalau hanya 2.000 TEUS tidak bisa jauh kemana-mana, paling ke Singapura. Kalau bisa harus 8.000-9.000 TEUS, itu bisa ke Eropa, langsung ke AS dan ke Jepang," tuturnya.
(ray/ray) Next Article Duh! Covid Perlahan Pudar, Sri Mulyani Bicara Ancaman Terbaru
Most Popular