
Menhub Dorong Maskapai Buka Penerbangan ke Australia
Arys Aditya, CNBC Indonesia
13 March 2018 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuka peluang bagi maskapai untuk menambah rute penerbangan ke Australia. Pasar ke Negeri Kanguru itu dinilai masih sangat menguntungkan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan hubungan dagang Indonesia dan Australia terus tumbuh secara berimbang dan saling menguntungkan.
Hal ini juga terlihat dari arus penerbangan kedua negara. "Jumlah penerbangannya relatif seimbang karena penerbangan yang dilakukan oleh Indonesia itu 81 dan yang dilakukan oleh Australia 92," kata Menhub usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/3/2018).
"Sesuai dengan kebutuhan. Nanti kita sesuaikan dengan swasta, misalkan Garuda butuh, kita punya ruang itu.
Tidak seperti yang lain kita dibatasi. macam India, kita tidak bisa masuk India. Tapi kalau ini bisa, mau Batik, Lion, Sriwijaya bisa masuk Australia dan pasarnya masih bagus, dari kota manapun, terutama Denpasar dan Jakarta," jelasnya.
Dia menyebut ruang penambahan penerbangan tersebut tidak hanya terbuka untuk penumpang melainkan juga untuk angkutan barang alias kargo.
"Secara khusus kita sedang menginisiasi mengumpulkan barang-barang di NTT terutama ikan untuk diekspor ke Australia. Ikannya untuk konsumsi."
(ray/ray) Next Article Fix! Mulai Hari Ini, Penumpang Pesawat Internasional Dibatasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan hubungan dagang Indonesia dan Australia terus tumbuh secara berimbang dan saling menguntungkan.
Hal ini juga terlihat dari arus penerbangan kedua negara. "Jumlah penerbangannya relatif seimbang karena penerbangan yang dilakukan oleh Indonesia itu 81 dan yang dilakukan oleh Australia 92," kata Menhub usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/3/2018).
Tidak seperti yang lain kita dibatasi. macam India, kita tidak bisa masuk India. Tapi kalau ini bisa, mau Batik, Lion, Sriwijaya bisa masuk Australia dan pasarnya masih bagus, dari kota manapun, terutama Denpasar dan Jakarta," jelasnya.
Dia menyebut ruang penambahan penerbangan tersebut tidak hanya terbuka untuk penumpang melainkan juga untuk angkutan barang alias kargo.
"Secara khusus kita sedang menginisiasi mengumpulkan barang-barang di NTT terutama ikan untuk diekspor ke Australia. Ikannya untuk konsumsi."
(ray/ray) Next Article Fix! Mulai Hari Ini, Penumpang Pesawat Internasional Dibatasi
Most Popular