Industri Asuransi Umum 2017 Naik 2,7%, Terendah Dalam 5 Tahun
27 February 2018 14:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan industri asuransi umum pada 2017 terendah dalam lima tahun terakhir.
(ray/ray)
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat premi asuransi umum pada 2017 tercatat Rp 63,1 triliun atau hanya tumbuh 2,7% dibandingkan dengan 2016 Rp 61,9 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI Dody A.S Dalimunthe menjelaskan tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan bisnis asuransi umum dapat mencapai jauh di atas itu.
"Tahun-tahun sebelumnya, asuransi umum bisa mencatatkan pertumbuhan 5,1%," kata dia saat ditemui di Kantor AAUI, Selasa (27/2/2018).
Dari 13 lini yang ada di asuransi umum, lima lini mencatat pertumbuhan negatif yang terbesar adalah asuransi pesawat udara dan satelit mengalami penurunan hingga 39,7% ke angka Rp 922 miliar.
Di peringkat kedua, asuransi penjaminan dengan penurunan 12,9% menjadi Rp 1,43 triliun, lalu asuransi energi turun 10,4%, asuransi rangka kapal turun 9,1% dan asuransi harta benda turun 5% ke angka Rp 18,29 triliun.
Sementara itu, lini yang tumbuh positif adalah asuransi aneka sebesar 65,9% ke angka Rp 2,62 triliun, lalu asuransi kecelakaan naik 57,7% ke angka Rp 2,19 triliun dan asuransi rekayasa naik 14,1% menjadi Rp 2,57 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan klaim mencapai 1,9% menjadi Rp 27,65 triliun. Klaim yang meningkat pesat adalah asuransi aneka melonjak hingga 141,2% ke Rp 988,17 miliar, dan yang menurun signifikan 34,8% adalah asuransi penjaminan menjadi Rp 276,63 miliar.
Dengan melihat pertumbuhan premi asuransi dan beban klaim, rasio klaim asuransi umum menurun menjadi 43,8% pada akhir 2017. Sebelumnya pada akhir 2016, beban klaim asuransi umum mencapai 44,1%.
Direktur Eksekutif AAUI Dody A.S Dalimunthe menjelaskan tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan bisnis asuransi umum dapat mencapai jauh di atas itu.
"Tahun-tahun sebelumnya, asuransi umum bisa mencatatkan pertumbuhan 5,1%," kata dia saat ditemui di Kantor AAUI, Selasa (27/2/2018).
Dari 13 lini yang ada di asuransi umum, lima lini mencatat pertumbuhan negatif yang terbesar adalah asuransi pesawat udara dan satelit mengalami penurunan hingga 39,7% ke angka Rp 922 miliar.
Di peringkat kedua, asuransi penjaminan dengan penurunan 12,9% menjadi Rp 1,43 triliun, lalu asuransi energi turun 10,4%, asuransi rangka kapal turun 9,1% dan asuransi harta benda turun 5% ke angka Rp 18,29 triliun.
Sementara itu, lini yang tumbuh positif adalah asuransi aneka sebesar 65,9% ke angka Rp 2,62 triliun, lalu asuransi kecelakaan naik 57,7% ke angka Rp 2,19 triliun dan asuransi rekayasa naik 14,1% menjadi Rp 2,57 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan klaim mencapai 1,9% menjadi Rp 27,65 triliun. Klaim yang meningkat pesat adalah asuransi aneka melonjak hingga 141,2% ke Rp 988,17 miliar, dan yang menurun signifikan 34,8% adalah asuransi penjaminan menjadi Rp 276,63 miliar.
Dengan melihat pertumbuhan premi asuransi dan beban klaim, rasio klaim asuransi umum menurun menjadi 43,8% pada akhir 2017. Sebelumnya pada akhir 2016, beban klaim asuransi umum mencapai 44,1%.
(ray/ray)