Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan pengangkatan bentang tengah Jembatan Holtekamp yang berada di Teluk Hamadi, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Bentang tengah jembatan itu memiliki bobot hingga 2.000 ton.
Pengangkatan bentang tengah pertama membutuhkan waktu satu minggu dan dilanjutkan dengan pengangkatan bentang tengah jembatan yang kedua.
Penyambungan dan pengelasan yang membutuhkan waktu 4 hari, pemasangan bondek untuk plat lantai, pemasangan bearing, pembesian dan pengecoran lantai jembatan yang ditargetkan selesai Juni 2018.
Kehadiran Jembatan Holtekamp dengan total panjang 732 meter tersebut akan memangkas waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan 2 rekor pada proyek pembangunan Jembatan Holtekamp yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
Pembangunan dilakukan oleh konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya dengan biaya Rp 1,7 triliun.
Direktur Jembatan Iwan Zarkasi menekankan aspek inovasi yang menjadi nilai lebih dari pembangunan Jembatan Holtekamp. Semula jembatan akan dibangun dengan menggunakan cablestay, namun karena keterbatasan lahan dan peralatan maka bentang diproduksi di Surabaya.
Iwan Zarkasi mengatakan perolehan Rekor MURI tersebut bukanlah tujuan utama, namun dirinya tetap berterima kasih atas apresiasi tersebut.