Banjir Impor Barang Konsumsi Tunjukkan Pemulihan Daya Beli
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 February 2018 13:54
Jakarta, CNBC Indonesia – Data neraca perdagangan yang diumumkan pada hari ini dapat menjadi indikasi bahwa pemulihan daya beli masyarakat Indonesia masih berlanjut.
Sepanjang bulan Januari lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi mencapai US$ 1,35 miliar, dimana ini merupakan posisi ketiga tertinggi sepanjang masa. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilainya meroket hingga 34,4%.
Posisi tertinggi impor barang konsumsi sebelumnya dicatatkan pada Desember 2017, ketika angkanya menyentuh US$ 1,37 miliar.
Walaupun sedikit turun dibandingkan posisi Desember 2017, nilai impor barang konsumsi pada bulan lalu layak dinilai sebagai sesuatu yang positif, mengingat pada akhir 2017 terdapat seasonality effect berupa libur Natal dan tahun baru yang membuat nilai impor melonjak.
Pemulihan daya beli lantas terus terjadi setelah tertekan sepanjang 2017. Pada tahun lalu, konsumsi rumah tangga tercatat hanya tumbuh sebesar 4,95%, turun dari capaian 2016 yang sebesar 5%.
Kunci mencapai target pertumbuhan ekonomi
Pemulihan daya beli menjadi kunci guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah di angka 5,4% untuk tahun ini, mengingat lebih dari separuh ekonomi Indonesia dibentuk oleh konsumsi rumah tangga.
Pada tahun ini, beberapa hal memang diharapkan dapat terus menopang pemulihan daya beli, seperti belum akan dilaksanakannya subsidi tertutup elpiji 3 Kg, stabilnya harga pangan, sampai dengan pelaksanaan pilkada.
Selain itu, survei indeks keyakinan konsumen juga menunjukkan optimisme masyarakat Indonesia terhadap perekonomian domestik masih tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Orang Kaya Masih Malas Belanja, Impor Barang Konsumsi Merosot
Sepanjang bulan Januari lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi mencapai US$ 1,35 miliar, dimana ini merupakan posisi ketiga tertinggi sepanjang masa. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilainya meroket hingga 34,4%.
Posisi tertinggi impor barang konsumsi sebelumnya dicatatkan pada Desember 2017, ketika angkanya menyentuh US$ 1,37 miliar.
 Foto: Riset CNBC Indonesia |
Pemulihan daya beli lantas terus terjadi setelah tertekan sepanjang 2017. Pada tahun lalu, konsumsi rumah tangga tercatat hanya tumbuh sebesar 4,95%, turun dari capaian 2016 yang sebesar 5%.
Kunci mencapai target pertumbuhan ekonomi
Pemulihan daya beli menjadi kunci guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah di angka 5,4% untuk tahun ini, mengingat lebih dari separuh ekonomi Indonesia dibentuk oleh konsumsi rumah tangga.
Pada tahun ini, beberapa hal memang diharapkan dapat terus menopang pemulihan daya beli, seperti belum akan dilaksanakannya subsidi tertutup elpiji 3 Kg, stabilnya harga pangan, sampai dengan pelaksanaan pilkada.
Selain itu, survei indeks keyakinan konsumen juga menunjukkan optimisme masyarakat Indonesia terhadap perekonomian domestik masih tinggi.
 Foto: Riset CNBC Indonesia |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Orang Kaya Masih Malas Belanja, Impor Barang Konsumsi Merosot
Most Popular