
Presiden Perintahkan Menko Darmin Evaluasi Proyek Strategis
Arys Aditya, CNBC Indonesia
12 February 2018 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dalam arahan Sidang Kabinet Paripurna tentang Rencana Kegiatan Pemerintah 2019, Senin (12/2), Presiden mengemukakan pelaksanaan proyek-proyek yang tidak tergarap atau belum selesai pada 2017 harus segera diselesaikan.
Dia menambahkan, untuk proyek dan program yang direncanakan mulai pengerjaan pada tahun ini, para menteri harus betul-betul mengawal eksekusinya di lapangan.
"Untuk itu Saya minta Menko Perekonomian mengevaluasi lagi program proyek yang bisa betul-betul dieksekusi, mana yang tidak mungkin untuk dilaksanakan. Ini harus diputuskan cepat," ungkapnya di Istana Negara.
Berdasarkan data Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), hingga 2017 terdapat 26 PSN yang telah tuntas dikerjakan. Dengan demikian, masih tersisa 239 PSN dan dua program (ketenagalistrikan dan industri pesawat) yang belum rampung.
Salah satu megaproyek yang menjadi sorotan adalah kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) bersama perusahaan asal China.
Hingga sekitar dua tahun sejak diumumkan, proyek senilai US$5,5 miliar atau setara Rp70 triliun belum mengalami kemajuan yang signifikan.
Belakangan, Presiden bahkan memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BKPM Thomas Lembong untuk melakukan evaluasi terhadap kelanjutan proyek tersebut.
(hps/hps) Next Article Jokowi: Perkembangan Teknologi akan Ubah Lanskap Politik
Dalam arahan Sidang Kabinet Paripurna tentang Rencana Kegiatan Pemerintah 2019, Senin (12/2), Presiden mengemukakan pelaksanaan proyek-proyek yang tidak tergarap atau belum selesai pada 2017 harus segera diselesaikan.
Dia menambahkan, untuk proyek dan program yang direncanakan mulai pengerjaan pada tahun ini, para menteri harus betul-betul mengawal eksekusinya di lapangan.
Berdasarkan data Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), hingga 2017 terdapat 26 PSN yang telah tuntas dikerjakan. Dengan demikian, masih tersisa 239 PSN dan dua program (ketenagalistrikan dan industri pesawat) yang belum rampung.
Salah satu megaproyek yang menjadi sorotan adalah kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) bersama perusahaan asal China.
Hingga sekitar dua tahun sejak diumumkan, proyek senilai US$5,5 miliar atau setara Rp70 triliun belum mengalami kemajuan yang signifikan.
Belakangan, Presiden bahkan memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BKPM Thomas Lembong untuk melakukan evaluasi terhadap kelanjutan proyek tersebut.
(hps/hps) Next Article Jokowi: Perkembangan Teknologi akan Ubah Lanskap Politik
Most Popular