
Harga Minyak Dunia Turun, Terendah dalam Sebulan
08 February 2018 08:45

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia kembali anjlok pada hari ini, penurunan harga terjadi akibat pengumuman stok minyak dan produksi Amerika Serikat (AS).
Harga anjlok hingga menyentuh level terendah dalam sebulan terakhir. Dikutip dari Reuters, harga minyak WTI per 8 Februari 2018 turun 2,5% menjadi US$ 61,79 per barel. Sementara Brent merosot sebanyak US$ 1,35 atau 2% menjadi US$ 65,51 per barel.
Harga ini merupakan harga terendah dalam sebulan, terakhir untuk minyak WTI harga terendahnya adalah US$ 61,33 pada 5 Januari 2018.
Penurunan harga seiring dengan rilis penambahan produksi minyak AS sebanyak 1,9 juta barel. Penambahan ini sebenarnya di bawah prediksi, tetapi tetap kabar baik karena artinya program perawatan dan perbaruan kilang yang digagas AS bisa mendorong stok jelang kebutuhan di musim mendatang.
Secara keseluruhan, produksi minyak AS mencapai 10,25 juta barel per hari. "Produksi ini mempengaruhi pasar, di mana salah satu dampaknya adalah melemahkan harga minyak dunia," ujar Analis Energi Senior Interfax Global Gas Abishek Kumar, Kamis (08/02/2018).
Seperti diketahui, negara-negara produsen minyak yang tergabung di OPEC dan bersama dengan Rusia telah sengaja memangkas pasokan minyak untuk kendalikan harga. Tetapi dengan naiknya produksi minyak AS, target mereka jadi agak meleset.
Sementara itu untuk harga minyak Indonesia (ICP) untuk rata-rata bulan Januari adalah sebesar US$ 65,69 per barel, jauh di atas asumsi makro APBN yang mematok US$ 48 per barel. Dari sisi produksi per tanggal 6 Februari rata-rata produksi 767.956 barel minyak per hari, di bawah target APBN yang mematoj target 800 ribu barel per hari.
(gus/aji) Next Article Harga Minyak Melambung ke US$ 70/Barel, Ini Penyebabnya
Harga anjlok hingga menyentuh level terendah dalam sebulan terakhir. Dikutip dari Reuters, harga minyak WTI per 8 Februari 2018 turun 2,5% menjadi US$ 61,79 per barel. Sementara Brent merosot sebanyak US$ 1,35 atau 2% menjadi US$ 65,51 per barel.
Harga ini merupakan harga terendah dalam sebulan, terakhir untuk minyak WTI harga terendahnya adalah US$ 61,33 pada 5 Januari 2018.
Secara keseluruhan, produksi minyak AS mencapai 10,25 juta barel per hari. "Produksi ini mempengaruhi pasar, di mana salah satu dampaknya adalah melemahkan harga minyak dunia," ujar Analis Energi Senior Interfax Global Gas Abishek Kumar, Kamis (08/02/2018).
Seperti diketahui, negara-negara produsen minyak yang tergabung di OPEC dan bersama dengan Rusia telah sengaja memangkas pasokan minyak untuk kendalikan harga. Tetapi dengan naiknya produksi minyak AS, target mereka jadi agak meleset.
Sementara itu untuk harga minyak Indonesia (ICP) untuk rata-rata bulan Januari adalah sebesar US$ 65,69 per barel, jauh di atas asumsi makro APBN yang mematok US$ 48 per barel. Dari sisi produksi per tanggal 6 Februari rata-rata produksi 767.956 barel minyak per hari, di bawah target APBN yang mematoj target 800 ribu barel per hari.
(gus/aji) Next Article Harga Minyak Melambung ke US$ 70/Barel, Ini Penyebabnya
Most Popular