Sulitnya Memasok Listrik ke Asmat, Papua

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
05 February 2018 12:43
PLN memiliki hambatan akses dan infrastruktur untuk pasok listrik ke Asmat, Papua
Foto: Humas BPH Migas
Jakarta, CNBC Indonesia- Pembangunan di Indonesia Timur, khususnya Papua memang penuh rintangan dan tantangan. Tak terkecuali dengan upaya untuk memasok listrik ke sana, wilayah yang masih dikelilingi rawa dan akses jalan terbatas membuat pemerintah harus berjuang ekstra agar masyarakat tetap bisa menikmati listrik tanpa terkecuali.

Hal ini diceritakan oleh PT PLN (Persero) dalam siaran resminya di situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (5/2/2018). Untuk menyediakan listrik di Kabupaten Asmat yang ada di pesisir selatan Papua, PLN harus menempuh perjalanan udara, laut, darat, bahkan transportasi yang berjalan di atas papan-papan.



Luas Asmat sendiri hampir 29 ribu km2, bandingkan dengan Jakarta yang hanya 661 km2. Untuk sampai ke Asmat, petugas setidaknya harus menempuh perjalanan laut hingga 8-9 jam begitu setibanya di Timika, Papua. Perjalanan ini bisa dipangkas jadi 45 menit dengan menggunakan pesawat, tapi tetal dilanjut dengan pesawat lebih kecil menuju Bandara Ewer. Dari sana pun tidak berhenti, masih harus naik kapal menyusuri rawa selama 30 menit.

Manajer PT PLN (Persero) Area Timika Salmon Kareth mengatakan saat ini di Kabupaten Asmat PLN telah melistriki 2.374 pelanggan yang tersebar di Agats (2.090 pelanggan) dan Atsj (284 pelanggan). Kantor Pelayanan PLN Agats menyuplai 1.400 kilo Watt (kW) listrik, melebihi beban puncak Agats yang mencapai 1.100 kW. Sementara Kantor Pelayanan Atsj memiliki daya mampu 310 kW dengan beban puncak hanya sekitar 120 kW.

Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM (2017), masih terdapat 58 desa belum berlistrik di Kabupaten Asmat. Disepakati 40 desa akan dialiri listrik PLN dan 18 desa belum berlistrik sisanya menjadi target program pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebagai program pra elektrifikasi.

Sebelumnya, PLN Area Timika pun juga bergerak menerangi Asmat dengan memberikan bantuan 601 Lampu Sehen (solar sell) di 5 distrik yaitu Pulau Tiga (200), Sawaerma (150), Joerat (101), dan Agats (150). "Ada 601 lampu Sehen yang disiapkan PLN untuk Asmat yang terdiri dari 4 distrik. Kemarin ini juga karena ada Kasus Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk, ini juga kami prioritaskan desa-desa dengan kasus terbanyak", kata Salmon.

Sejak 1 April 2016, Kabupaten Asmat yang sebelumnya dibawahi PLN Area Merauke, kini berada di bawah pengawasan PLN Area Timika. Peningkatan infrastruktur kelistrikan terus ditingkankan sebagai salah satu program menuju Terang Maluku - Papua 2020.

Secara umum, kondisi Kelistrikan di area Timika bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang beroperasi bergantian selama 24 jam. Area ini didukung 44 unit PLTD yang terdiri dari 10 unit milik PLN dan 34 unit milik swasta.

Dari 44 unit mesin diesel tersebut, lanjut Salmon, kapasitas terpasang PLTD sebesar 51 MW dan daya mampu listrik yang dihasilkan sebesar 27 MW. "Sebenarnya itu kita ada 48 unit mesin diesel, tapi ada 4 yang mengalami gangguan. Saat ini sedang dalam proses perbaikan dulu," kata Salmon.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular