Jokowi Minta RI Cepat Tuntaskan Negosiasi FTA

Arys Aditya & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
31 January 2018 17:53
Presiden ingin agar negosiasi FTA yang masih berlangsung cepat dituntaskan untuk meningkatkan kinerja ekspor.
Foto: Doc Setkab
Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo pagi tadi di depan jajaran Kementerian Perdagangan, termasuk Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengaku kesal dengan kinerja ekspor RI yang masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga.

Menyusul hal tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung menggelar konferensi pers sore ini, Rabu (31/01/2018), untuk menyampaikan bahwa Kepala Negara meminta agar pembahasan perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Eropa, Australia dan Amerika Serikat cepat dituntaskan.

Sementara itu di tempat terpisah, Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini menuturkan perundingan Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia – EU CEPA) ditargetkan selesai akhir tahun ini atau awal tahun depan.

"Perundingan EU CEPA ini bisa dibilang yang paling besar dan paling penting saat ini. Soft target bisa selesai pada akhir tahun ini tapi sepertinya (realisasinya) tahun depan," ujar Made di Kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Menurutnya, tantangan dalam Indonesia – EU CEPA salah satunya adalah terkait penghapusan bea masuk per pos tarif (Harmonized System/HS Code).

"Tahap ini adalah yang paling melelahkan karena negosiasi ini akan melibatkan kementerian dan lembaga terkait, kemungkinan akan memakan beberapa putaran," ujar Made.


Dia menekankan tiga sektor yang akan mendapatkan manfaat paling besar saat perundingan EU CEPA rampung, yakni perikanan, investasi, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).

Produk perikanan Indonesia, menurut Made, saat ini dikenakan bea masuk 17% sehingga ekspor tuna olahan asal RI ke Eropa tidak maksimal.

"Penandatanganan EU CEPA juga akan merubah persepsi kita di dunia bisnis global yang selama ini dianggap peragu, ribet, dan tidak efisien, sehingga diharapkan investor Eropa akan lebih tertarik investasi di sini," tambahnya.
(ray) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular