
Ini Dugaan Sementara Penyebab Ambruknya Selasar Gedung Bursa
Exist In Exist, CNBC Indonesia
29 January 2018 06:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sementara ini menduga penyebab ambruknya selasar lantai Mezannine Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Tower II adalah kegagalan kinerja joint (sambungan) pada PC-Strand (kabel penggantung) yang menghubungkan lantai atas dan selasar.
"Dugaan penyebab runtuhnya selasar (BEI) terperiksa adalah kegagalan kinerja joint sambungan pada PC-Strand, kabelnya, sebagai penggantung karena tidak tercapai daya tarik minimal pada kabel itu sendiri," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin dalam konferensi pers, Jumat (26/01/2018).
Hal itu menyebabkan penguncian wedge/baji pada sistem angkur (baut) antara sambungan PC-Strand dengan balok lantai atas menjadi tidak optimal.
"Pada saat runtuh struktur menjadi kantilever[penonjolan balok yang hanya disokong pada satu sisi] secara mendadak, yang tidak bisa ditahan sistem karena terlepasnya PC-Strand di bagian atas," katanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pengujian untuk memastikan perilaku sistem fungsi pengunci PC-Strand.
"Kami akan melakukan penyempurnaan SNI [Standar Nasional Indonesia] yang mengatur penggunaan PC-Strand dengan penguncinya pada sistem konstruksi," ujarnya.
Selain itu, Syarif menyarankan agar pemilik dan pengelola Gedung BEI melakukan pemeriksaan keandalan struktur selasar pada Tower I, Gedung BEI untuk memeriksa kelaikan fungsi selasar dan menjamin keselamatan pengguna gedung.
"Tentu saja, poinnya pada hari ini ingin diketahui kesimpulan sementara. Kenapa sementara? Karena kita perlu lagi penyelidikan berikutnya," ucap Syarif.
Selasar lantai 1 Tower II Gedung BEI ambruk pada hari Senin (15/1/2018) lalu dan menyebabkan lebih dari 70 orang, sebagian besar mahasiswa yang sedang berkunjung, mengalami luka-luka dan patah tulang.
(prm) Next Article Korban Luka Berjatuhan Setelah Lantai Gedung BEI Ambruk
"Dugaan penyebab runtuhnya selasar (BEI) terperiksa adalah kegagalan kinerja joint sambungan pada PC-Strand, kabelnya, sebagai penggantung karena tidak tercapai daya tarik minimal pada kabel itu sendiri," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin dalam konferensi pers, Jumat (26/01/2018).
Hal itu menyebabkan penguncian wedge/baji pada sistem angkur (baut) antara sambungan PC-Strand dengan balok lantai atas menjadi tidak optimal.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pengujian untuk memastikan perilaku sistem fungsi pengunci PC-Strand.
"Kami akan melakukan penyempurnaan SNI [Standar Nasional Indonesia] yang mengatur penggunaan PC-Strand dengan penguncinya pada sistem konstruksi," ujarnya.
Selain itu, Syarif menyarankan agar pemilik dan pengelola Gedung BEI melakukan pemeriksaan keandalan struktur selasar pada Tower I, Gedung BEI untuk memeriksa kelaikan fungsi selasar dan menjamin keselamatan pengguna gedung.
"Tentu saja, poinnya pada hari ini ingin diketahui kesimpulan sementara. Kenapa sementara? Karena kita perlu lagi penyelidikan berikutnya," ucap Syarif.
Selasar lantai 1 Tower II Gedung BEI ambruk pada hari Senin (15/1/2018) lalu dan menyebabkan lebih dari 70 orang, sebagian besar mahasiswa yang sedang berkunjung, mengalami luka-luka dan patah tulang.
(prm) Next Article Korban Luka Berjatuhan Setelah Lantai Gedung BEI Ambruk
Most Popular