Internasional

Latte Campur Telur Gagal Dongkrak Starbucks Capai Target

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
26 January 2018 17:23
Starbucks membukukan pertumbuhan penjualan yang tidak setinggi ekspektasi pasar
Foto: Reuters
  • Starbucks melaporkan pendapatannya dan penjualan di toko yang sama (same-store sales) yang meleset dari perkiraan analis pada Kamis (25/1/2018) setelah penutupan bursa.
  • Namun, penjualan di China naik 6%.
 
Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Starbucks terkoreksi 5% dalam perdagangan setelah penutupan bursa Kamis (25/1/2018) setelah jaringan kedai kopi ini kembali membukukan pertumbuhan penjualan selama satu kuartal yang mengecewakan karena penawaran liburan gagal menarik minat konsumen.

Penjualan di toko yang sama (same-store sales) tercatat melemah di semua wilayah. Meskipun begitu, pertumbuhan di China justru menguat, dengan penjualan yang naik 6% akibat peningkatan transaksi sebesar 6%.

“Pendapatan di China tumbuh 30% karena strategi mengakuisisi China bagian Timur membuat kami bisa mempercepat pertumbuhan di pasar utama China,” kata Kevin Johnson, presiden dan CEO, lewat pernyataan resmi yang dikutip oleh CNBC Internasional.

Pada kuartal yang berakhir tanggal 31 Desember, Starbucks mengumumkan pendapatannya naik menjadi US$2,25 miliar (Rp 30 triliun), atau $1,57 per lembar saham, dari $751,8 juta, atau 51 sen per lembar saham, setahun lalu.

Pihak perusahaan mengatakan same-store sales secara global naik 2% di kuartal tersebut, sebuah kinerja positif yang tercatat selama lima kuartal berturut-turut. Akan tetapi, sebelumnya penjualan diprediksi naik 3%, menurut StreetAccount.

Di AS, same-store sales tumbuh 2% karena didorong oleh 2% kenaikan rata-rata transaksi.

Johnson mengaitkan penjualan di AS yang mengecewakan karena lemahnya penjualan menu minuman spesial liburan, merchandise dan kartu hadiah.

“[Penawaran terbatas saat] liburan dan merchandise tidak sesuai dengan yang direncanakan,” katanya.

Selama liburan, Starbucks menawarkan rasa-rasa musiman, seperti Eggnog Latte dan Chestnut Praline Chai Tea Latte kepada pelanggan. Eggnog Latte sendiri merupakan campuran kopi yang juga memasukkan telur sebagai bahan utamanya.

Starbucks berharap penjualan di AS dapat didongkrak dengan menarik minat konsumen lewat diskon dan promosi di siang hari. Perusahaan tersebut juga berencana untuk terus mengembangkan layanan pesan antar dan pemasaran digital untuk meningkatkan jumlah konsumen yang datang ke toko.

Starbucks mengatakan anggota Starbucks Rewards di AS bertambah 1,4 juta di kuartal terakhir, meningkatkan jumlah total anggotanya menjadi 14,2 juta.

Same-store sales  di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika juga lebih rendah dari prediksi, yaitu 1% dalam pada kuartal tersebut. Sebelumnya, analis memprediksi pertumbuhan 1,6%.

Sementara itu, same-store sales di China menguat. Segmen China dan Asia Pasifik membukukan pertumbuhan same-store sales sebesar 1%.

Scott Maw, CFO Starbucks, mengatakan penjualan di Jepang berkurang akibat lemahnya penjualan menu Frappucino.

Pada bulan November, Starbucks menyusun kembali target untuk pertumbuhan same-store sales dan pendapatannya. Johnson mengatakan ketika itu ia optimis pada kemampuan Starbucks untuk memenuhi dan melampaui target baru.

Starbucks menargetkan same-store sales tahunan secara global tumbuh di batas bawah kisaran antara 3% dan 5%.
(prm) Next Article Kinerja Memburuk, Starbucks Akan Tutup 150 Gerai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular