Suasana foto udara pembangunan jalan trans Papua. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan Trans Papua di akhir tahun 2019 sepanjang 4.330 Km dari Provinsi Papua Barat hingga Provinsi Papua bisa tembus seluruhnya.
Meski belum seluruhnya beraspal, terbukanya jalan di Pulau Papua terutama di daerah pegunungan akan membuka keterisolasian wilayah, menurunkan harga barang-barang dan mengurangi kesenjangan wilayah.
Beberapa titik yang sebelumnya berupa tanah dan sulit dilintasi saat musim hujan, seperti ruas Waropko-Mindiptana, Mindiptana-Tanah Merah, Tanah Merah-Getentiri, Getentiri-Batas Kab. Merauke/Boven Digul, Batas Kab. Merauke/Boven Digul-Muting, kini sudah beraspal.
Hingga akhir 2017, Jalan Trans Papua yang belum tembus sepanjang 353,7 km. Segmen III Trans Papua ruas Enarotali-Ilaga-Mulia-Wamena nantinya akan tersambung jalan di kawasan pegunungan Papua lainnya yakni ruas Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu yang kini tengah dikerjakan oleh Kementerian PUPR bekerjasama dengan Zeni TNI AD.
Pada segmen IX yaitu ruas Merauke-Tanah Merah-Waropko-Oksibil tantangannya adalah ketiadaan batu-batuan. Oleh karenanya batu-batuan harus didatangkan dari Kota Palu atau menggunakan campuran tanah dan semen (soil cement),