China Bakal Geser Amerika di Hulu Migas Indonesia
18 January 2018 11:59

Berdasarkan pemantauan Tim Riset CNBC terhadap data SKK Migas, operator migas asal negara China tersebut sebelumnya telah menanamkan investasinya di 4 Wilayah Kontrak (WK) Eksploitasi dan 1 WK Eksplorasi di Indonesia.
Rinciannya adalah investasi untuk WK Eksploitasi di antaranya Bangko (Petrochina), Jabung (Petrochina), South East Sumatera (CNOOC), Seram Non Bula (CITIC), serta WK Eksplorasi di blok Madura (SPE Petroleum Ltd., anak perusahaan Petrochina).
Apabila rencana investasi terbaru Petrochina itu terealisasi, maka China akan menggeser posisi Amerika Serikat (AS), sebagai tiga besar negara yang perusahaan minyaknya menguasai kontrak hulu migas di Indonesia.
Pemegang kontrak migas terbanyak masih akan dipegang oleh perusahaan dalam negeri (36 WK Eksploitasi, 39 WK Eksplorasi), Inggris di posisi ke-2 (8 WK Eksploitasi, 6 WK Eksplorasi), dan China yang akan menyodok ke posisi ke-3 (8 WK Eksploitasi, 5 WK Eksplorasi).
Sementara itu, AS akan terlempar ke posisi ke-5 (dari sebelumnya posisi ke-3), dengan 7 WK Eksploitasi dan 4 WK Eksplorasi.
Apabila rencana akuisisi Petrochina menjadi kenyataan, maka bagian dari kontrak blok East Natuna (blok South Natuna Sea B) yang dioperasikan Conoco Phillips, dan kontrak blok East Kalimantan (yang dijalankan Chevron), akan beralih ke perusahaan minyak China.***
-
1.
-
2.
-
3.