
Jokowi Sidak Proyek Cash For Work Perdana Tahun Ini
Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 January 2018 08:02

Jakarta, CNBC Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai meninjau pelaksanaan program cash for work atau padat karya yang diyakini bisa mengerek daya beli masyarakat pedesaan.
Ketika meninjau pembangunan saluran irigasi tersier seluas 130 hektare yang terletak di Dukuh Lo, Kecamatan Lebak Siu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Presiden mengatakan manfaat program ini bisa makin luas.
"Saya kira ini banyak manfaatnya, [yaitu] menambah uang beredar di masyarakat, dan kita harapkan tingkat konsumsi, daya beli masyarakat desa semakin naik," ungkapnya, seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (16/1/2017).
Presiden menyebut salah satu manfaat itu adalah pembukaan lapangan kerja. Dalam pembuatan irigasi ini, tercatat 150-160 petani setempat terlibat dalam pengerjaan dan dibayar secara mingguan.
"Untuk tukangnya [dibayar] Rp100 ribu, untuk pembantunya Rp80 ribu. Ini standar di Tegal dan sekitarnya. Saya tadi minta sama Pak Menteri, kalau bisa setiap hari dibayar, tapi ini yang sudah berjalan memang mingguan," ucap Jokowi.
Dalam kunjungan terhadap program padat karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu, Jokowi mengatakan proyek ini merupakan hasil perencanaan sejak setahun lalu.
"Setahun yang lalu sudah direncanakan tapi baru saja ini, seminggu dimulai membuat irigasi tersier," ujar Presiden kepada para jurnalis usai peninjauan.
Sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna pada 6 Desember 2017 lalu, Kepala Negara telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memulai pelaksanaan program padat karya di sejumlah daerah di Tanah Air.
Kementerian yang terlibat mulai dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Saya minta Januari [2018] sudah bisa kita lihat di lapangan, sudah dimulai. Kita harapkan dengan [program] ini akan ada peningkatan daya beli masyarakat di desa," ujar Presiden.
Ketika meninjau pembangunan saluran irigasi tersier seluas 130 hektare yang terletak di Dukuh Lo, Kecamatan Lebak Siu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Presiden mengatakan manfaat program ini bisa makin luas.
"Saya kira ini banyak manfaatnya, [yaitu] menambah uang beredar di masyarakat, dan kita harapkan tingkat konsumsi, daya beli masyarakat desa semakin naik," ungkapnya, seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (16/1/2017).
"Untuk tukangnya [dibayar] Rp100 ribu, untuk pembantunya Rp80 ribu. Ini standar di Tegal dan sekitarnya. Saya tadi minta sama Pak Menteri, kalau bisa setiap hari dibayar, tapi ini yang sudah berjalan memang mingguan," ucap Jokowi.
Dalam kunjungan terhadap program padat karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu, Jokowi mengatakan proyek ini merupakan hasil perencanaan sejak setahun lalu.
"Setahun yang lalu sudah direncanakan tapi baru saja ini, seminggu dimulai membuat irigasi tersier," ujar Presiden kepada para jurnalis usai peninjauan.
Sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna pada 6 Desember 2017 lalu, Kepala Negara telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memulai pelaksanaan program padat karya di sejumlah daerah di Tanah Air.
Kementerian yang terlibat mulai dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Saya minta Januari [2018] sudah bisa kita lihat di lapangan, sudah dimulai. Kita harapkan dengan [program] ini akan ada peningkatan daya beli masyarakat di desa," ujar Presiden.
(prm/prm) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular