Kenaikan Harga Picu Ekspor Mineral

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 January 2018 12:15
Pada Desember 2017, barang ekspor yang nilainya naik signifikan adalah kelompok bijih, kerak, dan abu logam.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Badan Pusat Statistik mengumumkan kinerja perdagangan internasional Desember 2017. Pertumbuhan ekspor Desember 2017 tercatat US$ 14,79 miliar, turun 3,45% dibandingkan sebulan sebelumnya.

Namun secara tahunan, ekspor mampu tumbuh 6,93%. Pada Desember 2017, barang ekspor yang nilainya naik signifikan adalah kelompok bijih, kerak, dan abu logam yaitu mencapai US$ 121,8 juta. Barang-barang pertambangan masuk dalam kelompok ini.

Sejumlah komoditas pertambangan memang mengalami kenaikan harga yang signifkan dalam sebulan terakhir. Misalnya harga tembaga naik 4,02%, nikel naik 10,91%, alumunium naik 9,53%, dan timah naik 1,15%.

Kenaikan Harga Picu Ekspor MineralReuters


Secara tahunan, ekspor barang mineral juga berkontribusi besar. Ekspor barang pertambangan dan sejenisnya pada Desember 2017 tumbuh 28,45% secara YoY. Pertumbuhan ini mampu menahan ekspor masih tetap tumbuh di tengah ekspor produk pertanian yang terkontraksi 23%.

Lagi-lagi penyebabnya adalah harga. Dalam setahun terakhir, harga alumunium naik 30,14%. Sedangkan harga nikel naik 9,37% dan tembaga naik 29,89%.

Harga komoditas energi, mineral, dan pertambangan secara umum memang menujukkan kenaikan sepanjang 2017. Ini didorong oleh kenaikan harga minyak dunia, karena perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan permintaan dari Tiongkok. Selain itu, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga sepertinya patuh dalam mengurangi produksi.
(aji/aji) Next Article Kacau! Ini Daftar Komoditas yang Terancam langka Imbas Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular