Harga Minyak Melambung ke US$ 70/Barel, Ini Penyebabnya
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 January 2018 10:34
Harga minyak masih bertahan dalam level tinggi. Bahkan harga si emas hitam sempat naik hingga ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Mengutip Reuters, Jumat (12/1/2018), harga minyak jenis Brent saat ini berada di US$ 69,18/barel. Sebelumnya harga minyak jenis ini sempat menyentuh US$ 70,05/barel.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga minyak. Pertama adalah anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepertinya tertib dalam menjalankan rekomendasi pemangkasan produksi.
Pada akhir 2017, total produksi negara-negara OPEC adalah 32,28 juta barel/hari. Ditargetkan pada akhir bulan ini pasokan berkurang menjadi 31,75 juta barel/hari, yang sepertinya akan tercapai.
Di sisi lain, permintaan minyak dunia diperkirakan naik tahun ini. Produksi yang berkurang sementara permintaan diproyeksikan naik mengakibatkan harga minyak pun melonjak.
Perkembangan geopolitik juga turut mendongkrak harga minyak. Penyebabnya adalah ketegangan politik di Arab Saudi, di mana pihak kerajaan mulai “memburu” para pangeran dan pihak-pihak lain yang dianggap tidak sejalan.
Kebijakan ini masih berlaku di Arab Saudi hingga saat ini sehingga dikhawatirkan terjadi eskalasi yang bisa menggangu perekonomian. Memasuki 2018, gejolak sosial-politik terjadi di Iran. Kesulitan ekonomi yang masih mendera Negeri Persia melahirkan gelombang demonstrasi anti pemerintah.
Kisruh ekonomi-sosial-politik juga menghinggapi Venezuela. Negara di Amerika Latin ini seakan tidak pernah lepas dari demonstrasi setiap hari.
Kelesuan ekonomi menyebabkan rakyat Venezuela diliputi keresahan sehingga aksi demonstrasi, penjarahan. Ketidakstabilan ini dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak.
Arab Saudi, Iran, dan Venezuela merupakan produsen minyak utama utama. Bila terjadi gangguan di negara-negara tersebut, dikhawatirkan pasokan minyak akan terhambat dan harga pun melonjak.
(aji/wed) Next Article Ladang Minyak Aramco Diserang, Harga Minyak Terguncang
Mengutip Reuters, Jumat (12/1/2018), harga minyak jenis Brent saat ini berada di US$ 69,18/barel. Sebelumnya harga minyak jenis ini sempat menyentuh US$ 70,05/barel.
 |
Pada akhir 2017, total produksi negara-negara OPEC adalah 32,28 juta barel/hari. Ditargetkan pada akhir bulan ini pasokan berkurang menjadi 31,75 juta barel/hari, yang sepertinya akan tercapai.
Di sisi lain, permintaan minyak dunia diperkirakan naik tahun ini. Produksi yang berkurang sementara permintaan diproyeksikan naik mengakibatkan harga minyak pun melonjak.
 |
Perkembangan geopolitik juga turut mendongkrak harga minyak. Penyebabnya adalah ketegangan politik di Arab Saudi, di mana pihak kerajaan mulai “memburu” para pangeran dan pihak-pihak lain yang dianggap tidak sejalan.
Kebijakan ini masih berlaku di Arab Saudi hingga saat ini sehingga dikhawatirkan terjadi eskalasi yang bisa menggangu perekonomian. Memasuki 2018, gejolak sosial-politik terjadi di Iran. Kesulitan ekonomi yang masih mendera Negeri Persia melahirkan gelombang demonstrasi anti pemerintah.
Kisruh ekonomi-sosial-politik juga menghinggapi Venezuela. Negara di Amerika Latin ini seakan tidak pernah lepas dari demonstrasi setiap hari.
Kelesuan ekonomi menyebabkan rakyat Venezuela diliputi keresahan sehingga aksi demonstrasi, penjarahan. Ketidakstabilan ini dikhawatirkan akan mengganggu pasokan minyak.
Arab Saudi, Iran, dan Venezuela merupakan produsen minyak utama utama. Bila terjadi gangguan di negara-negara tersebut, dikhawatirkan pasokan minyak akan terhambat dan harga pun melonjak.
 |
(aji/wed) Next Article Ladang Minyak Aramco Diserang, Harga Minyak Terguncang
Most Popular