6 Cara Mengajarkan Anak Remaja Mengatur Uang
Daftar Isi
- Mengapa Orang Tua Perlu Mengajarkan Keuangan Anak di Usia Remaja?
- 6 Pilar Edukasi Keuangan untuk Remaja
- 1. Mengajarkan Cara Mendapatkan Uang
- 2. Membuka Rekening Bank
- 3. Menetapkan Prioritas dan Tujuan Keuangan
- 4. Mengajarkan Konsep Memberi (Giving)
- 5. Menabung dan Mengatur Pengeluaran
- 6. Mengenalkan Bunga Berbunga (Compound Interest)
- Hal yang Sering Membuat Remaja Boros Uang
- Cara Mengajarkan Budgeting secara Praktis
Jakarta, CNBC Indonesia - Masa remaja sering dianggap sebagai fase yang menantang sekaligus krusial bagi perkembangan anak. Bagi sebagian orang tua, masa ini dinantikan; bagi sebagian lain, justru menakutkan.
Namun, tujuan utama tetap sama: menyiapkan anak menjadi individu mandiri yang mampu mengelola hidup dan keuangan dengan bijak. Salah satu aspek penting dari kemandirian ini adalah edukasi keuangan sejak dini.
Mengapa Orang Tua Perlu Mengajarkan Keuangan Anak di Usia Remaja?
Remaja sedang dalam tahap "latihan menjadi dewasa". Mereka mulai menghadapi tanggung jawab nyata, seperti mengelola uang saku, bekerja paruh waktu, dan menabung untuk kebutuhan besar. Menurut riset terbaru, 51% remaja usia 13-17 tahun merasa cukup memahami topik keuangan, tetapi hampir separuhnya masih mengaku pengetahuan mereka kurang. Ini menunjukkan bahwa peran orang tua sangat penting dalam membimbing mereka.
Â
6 Pilar Edukasi Keuangan untuk Remaja
1. Mengajarkan Cara Mendapatkan Uang
Mulailah dengan memberi tanggung jawab lebih besar di rumah. Alih-alih memberikan uang saku cuma-cuma, lebih baik berikan upah atas pekerjaan tertentu. Misalnya, mencuci mobil, memangkas halaman, atau proyek rumah lainnya.
Cara ini mengajarkan keterkaitan antara kerja keras dan penghasilan. Jika anak remaja Anda sudah cukup umur, bantu carikan pekerjaan paruh waktu memberikan pengalaman nyata: menerima gaji dan belajar bertanggung jawab atas penghasilan sendiri.
Â
2. Membuka Rekening Bank
Membuka rekening tabungan membuat Anak belajar menyimpan uang secara aman, memanfaatkan kartu debit, memeriksa saldo, dan memahami biaya serta bunga. Orang tua bisa menjadi pemantau pengeluaran, sekaligus mengajarkan cara mencatat transaksi dan menabung.
Â
3. Menetapkan Prioritas dan Tujuan Keuangan
Ajarkan anak untuk menyeimbangkan keinginan sesaat dengan tujuan jangka panjang. Misalnya, jika mereka ingin membeli kendaraan, bantu mereka merancang rencana: berapa yang harus ditabung, berapa yang bisa dibelanjakan. Kebiasaan ini menumbuhkan kesabaran dan visi keuangan.
4. Mengajarkan Konsep Memberi (Giving)
Memberi mengajarkan remaja empati dan tanggung jawab sosial. Dorong mereka menyisihkan sebagian uang untuk berdonasi atau membantu orang lain. Pengalaman positif ini akan membentuk kebiasaan baik saat mereka mandiri kelak.
5. Menabung dan Mengatur Pengeluaran
Ajarkan anak untuk membuat anggaran pribadi. Metode sederhana seperti zero-based budgeting efektif: setiap pendapatan dialokasikan ke pos berbagi kepada yang membutuhkan, menabung, belanja, sehingga total pengeluaran sama dengan pemasukan. Kuncinya adalah konsistensi; lakukan bersama beberapa bulan hingga mereka terbiasa.
6. Mengenalkan Bunga Berbunga (Compound Interest)
Konsep ini memperlihatkan bagaimana uang bisa "bekerja" sendiri. Mengajarkan anak tentang investasi jangka panjang, walau sederhana, memberi keuntungan signifikan di masa depan. Simulasi atau kalkulator bunga berbunga bisa menjadi alat belajar yang menyenangkan.
Hal yang Sering Membuat Remaja Boros Uang
Meski edukasi penting, remaja tetap mudah tergoda pengeluaran impulsif. Beberapa kebiasaan umum:
-
Fast Food dan Kopi Kekinian - Membeli makanan dan minuman mahal setiap hari.
-
Pakaian, Sepatu, Kosmetik Tren - Sering gonta-ganti style tanpa mempertimbangkan budget.
-
Smartphone dan Aplikasi - Gadget mahal dan aplikasi berbayar menjadi kebutuhan.
-
Hiburan - Biaya pesta, gaun bisa menumpuk.
-
Liburan dan Perjalanan - Biaya tinggi untuk pengalaman sesaat.
-
Mobil dan Aksesori - Ingin kendaraan baru atau aksesori mahal tanpa menabung dulu.
-
Video Games dan Konsol - Selalu ingin versi terbaru, harga tinggi, dan game tambahan.
-
Tiket Konser - Mengikuti semua konser favorit bisa menguras tabungan.
-
Kencan Mahal - Bioskop, makan malam, frozen yogurt, dan bensin bisa menguras dompet.
Cara Mengajarkan Budgeting secara Praktis
Buat ritme keluarga: duduk bersama tiap bulan untuk membuat anggaran. Ajari mereka mencatat pemasukan, menyisihkan uang untuk memberi, menabung, dan belanja. Dengan pengulangan, mereka akan lebih mahir merencanakan keuangan sendiri dan belajar menahan diri dari pengeluaran impulsif.
(dag/dag)[Gambas:Video CNBC]