Cara Bantu Orang Tua Merencanakan Keuangan Pensiun

Dany Gibran, CNBC Indonesia
Rabu, 24/12/2025 12:01 WIB
Foto: Ilustrasi Pensiunan (Ist/Freepik.com)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak kita belajar berjalan hingga mampu berdiri mandiri, orang tualah yang berada di belakang layar, bekerja keras, berkorban waktu dan tenaga, demi memastikan hidup kita berjalan lebih baik.

Kini, seiring bertambahnya usia dan masa pensiun yang kian dekat, peran itu perlahan berbalik. Anak bukan lagi sekadar penerima dukungan, melainkan juga pihak yang perlu ikut memastikan orang tua dapat menjalani masa tua dengan aman, nyaman, dan bermartabat.

Sayangnya, tidak semua orang tua memasuki pensiun dengan kondisi finansial yang ideal. Ada yang belum menabung cukup, ada pula yang belum punya rencana jelas.


Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai anak untuk membantu orang tua merencanakan masa pensiun.

1. Mulai Percakapan Tentang Rencana dan Kondisi Keuangan Orang Tua

Langkah pertama yang paling penting adalah membuka percakapan. Membahas uang dengan orang tua memang sering terasa canggung, apalagi jika sebelumnya topik ini jarang dibicarakan secara terbuka.

Bisa jadi kekhawatiran Anda tidak sepenuhnya benar, dan orang tua sebenarnya sudah cukup siap.

Apapun hasilnya, percakapan ini penting agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama.

Pilih waktu dan tempat yang nyaman, tenang, dan privat. Sampaikan niat Anda dengan empati bahwa tujuan Anda adalah membantu merencan, bukan mengambil alih kendali. Ajukan pertanyaan terbuka seperti:

  • "Seperti apa masa pensiun yang ideal menurut Ayah dan Ibu?"

  • "Apa kekhawatiran terbesar terkait pensiun?"

Jika memungkinkan, libatkan juga saudara kandung agar tanggung jawab dan peran bisa dibagi dengan adil.

2. Tentukan Gaya Hidup Pensiun yang Diinginkan dan Cari "Quick Wins"

Bantu orang tua membayangkan seperti apa gaya hidup pensiun yang mereka inginkan.

Apakah mereka ingin hidup sederhana, aktif di komunitas, sering bersosialisasi, atau justru bepergian dan menikmati hobi?

Dari sini, bantu mereka memilah antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, apakah harus memiliki mobil pribadi atau cukup menggunakan transportasi umum? Pendekatan ini membantu menyusun target pensiun yang lebih realistis.

Selain itu, anak dapat mendampingi orang tua untuk mengevaluasi kondisi keuangan mereka dan mendiskusikan sejumlah penyesuaian sederhana yang mungkin diperlukan.

  • Meninjau kembali pilihan investasi agar risikonya sesuai dengan usia dan kebutuhan pensiun.

  • Mengidentifikasi pengeluaran rutin yang bisa dikurangi tanpa mengganggu kenyamanan hidup.

  • Mendiskusikan kemungkinan pemanfaatan atau pelepasan aset yang sudah jarang digunakan, jika memang dianggap perlu.

  • Mempertimbangkan opsi tetap produktif secara ringan, seperti pekerjaan paruh waktu, bila kondisi fisik memungkinkan.

  • Mencari informasi mengenai program dan fasilitas pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh lansia.

Seluruh keputusan tetap berada di tangan orang tua, sementara anak berperan sebagai pendamping yang membantu proses perencanaan agar lebih matang dan terarah.

3. Jangan Abaikan Masa Depan Finansial Anda Sendiri

Keinginan membantu orang tua adalah hal yang mulia. Namun para ahli keuangan mengingatkan agar anak tetap menetapkan batas yang jelas.

Jangan sampai niat baik justru membuat Anda terlilit utang, mengorbankan tabungan darurat, atau gagal menyiapkan pensiun Anda sendiri.

Banyak orang dewasa kini berada di posisi sandwich generation menopang orang tua sekaligus anak. Dalam kondisi ini, keseimbangan menjadi kunci.

Ingat, membantu tidak selalu berarti memberi uang. Menghubungkan orang tua dengan sumber daya, informasi, dan profesional yang tepat seringkali jauh lebih berdampak.

Merencanakan Masa Depan dengan Lebih Tenang

Membahas pensiun, kondisi keuangan, hingga rencana akhir hayat memang bukan hal yang mudah.

Namun dengan memulai percakapan sejak dini dan menyusun rencana bersama, Anda dapat membantu orang tua menjalani masa pensiun dengan lebih aman dan bermartabat serta memberi ketenangan bagi diri Anda sendiri.

Masa depan yang jelas dimulai dari komunikasi yang jujur dan penuh empati.


(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Ini Cara Baru Pakai QRIS


Related Articles