Investasi vs Trading vs Menabung: Mana yang Bikin Uang Tumbuh?

Dany Gibran,  CNBC Indonesia
19 December 2025 15:59
Ilustrasi Investasi vs Trading. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Investasi vs Trading. (Dok. Freepik)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham sering disebut sebagai salah satu instrumen terbaik untuk membangun kekayaan. Namun, tidak semua orang menggunakan saham dengan cara yang sama. Secara umum, ada dua pendekatan utama untuk mencari keuntungan dari saham, yakni trading dan investasi.

Meski sama-sama bertujuan memperoleh keuntungan, trading dan investasi memiliki karakter, risiko, serta tujuan yang sangat berbeda. Perbedaan ini penting dipahami agar strategi yang dipilih sesuai dengan kondisi keuangan dan profil risiko masing-masing individu.

Analogi Marathon dan Sprint

Perbedaan trading dan investasi bisa dianalogikan seperti lari marathon dan sprint.
Pelari marathon harus menjaga stamina dan konsistensi karena jarak yang ditempuh sangat panjang. Sebaliknya, pelari sprint harus mengerahkan seluruh tenaga dalam waktu singkat untuk mencapai garis finis secepat mungkin.

Begitu pula di pasar saham. Investor fokus pada pertumbuhan jangka panjang, sementara trader memburu keuntungan cepat dari pergerakan harga.

Perbedaan Trading dan Investasi Saham

1. Jangka Waktu

Investasi saham dilakukan dengan membeli saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan menyimpannya dalam jangka panjang, bahkan bisa lebih dari lima tahun. Investor tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga harian dan justru melihat penurunan harga sebagai peluang beli.

Sementara itu, trading saham berfokus pada transaksi jangka pendek. Trader membeli saham di harga rendah dan menjualnya saat harga naik, dalam hitungan hari, jam, bahkan menit. Fluktuasi harga menjadi faktor utama penentu keuntungan.

2. Risiko dan Potensi Keuntungan

Investasi saham umumnya dianggap memiliki risiko lebih rendah dalam jangka panjang. Meski return jangka pendek tidak selalu besar, potensi pertumbuhan aset dalam jangka panjang relatif stabil.

Sebaliknya, trading saham memiliki risiko yang lebih tinggi karena sangat bergantung pada volatilitas pasar. Namun, potensi keuntungan jangka pendeknya juga bisa lebih besar dibandingkan investasi, asalkan trader mampu membaca pergerakan pasar dengan tepat.

3. Sumber Keuntungan

Investor tidak hanya mengandalkan capital gain (kenaikan harga saham), tetapi juga berpeluang memperoleh dividen ketika perusahaan mencatatkan laba. Selain itu, investor bisa mendapatkan manfaat dari aksi korporasi seperti right issue, stock split, atau bonus saham.

Keuntungan-keuntungan ini umumnya tidak dinikmati trader, karena saham biasanya tidak dipegang dalam jangka waktu lama.

4. Tujuan Membeli Saham

Trading cocok bagi mereka yang:

  • Mengincar pendapatan tambahan jangka pendek

  • Memiliki dana besar yang siap menanggung risiko

  • Menguasai analisis teknikal dan disiplin menerapkan stop loss

Sementara investasi lebih sesuai bagi mereka yang:

  • Menginginkan pertumbuhan aset jangka panjang

  • Memiliki profil risiko konservatif hingga moderat

  • Tidak ingin memantau pasar setiap hari

Investor biasanya melakukan mitigasi risiko melalui diversifikasi portofolio, bukan sekadar mengandalkan stop loss.

Menabung vs Investasi: Apa Bedanya?

Selain trading dan investasi saham, masyarakat juga sering menyamakan menabung dan investasi, padahal keduanya berbeda.

Menabung biasanya dilakukan melalui produk perbankan seperti tabungan, deposito, atau rekening pasar uang. Risikonya sangat rendah, tetapi imbal hasilnya juga relatif kecil.

Investasi, di sisi lain, melibatkan instrumen seperti saham, obligasi, reksa dana, dan ETF. Potensi keuntungannya lebih besar, tetapi selalu ada risiko penurunan nilai.

Persamaan Menabung dan Investasi

  • Sama-sama bertujuan mengumpulkan dana untuk masa depan

  • Sama-sama membutuhkan perencanaan keuangan

  • Sama-sama penting dalam membangun fondasi finansial

Namun, menabung lebih cocok untuk kebutuhan jangka pendek dan dana darurat, sementara investasi ditujukan untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun atau pendidikan anak.

Kapan Harus Menabung dan Kapan Berinvestasi?

Sebaiknya menabung jika:

  • Dana akan digunakan dalam waktu dekat

  • Belum memiliki dana darurat (3-6 bulan pengeluaran)

  • Masih memiliki utang berbunga tinggi

Sebaiknya berinvestasi jika:

  • Dana tidak dibutuhkan dalam lima tahun atau lebih

  • Dana darurat sudah aman

  • Ingin mengalahkan inflasi dan menumbuhkan aset

Dana untuk keadaan darurat atau kebutuhan mendesak sebaiknya tidak diinvestasikan, melainkan disimpan dalam instrumen yang aman dan likuid.

Kesimpulan

Trading, investasi, dan menabung bukanlah pilihan yang saling meniadakan, melainkan strategi keuangan yang saling melengkapi. Tidak ada yang paling benar atau paling salah, semuanya bergantung pada tujuan, jangka waktu, dan toleransi risiko masing-masing individu.

Memahami perbedaan ini menjadi langkah awal agar keputusan finansial lebih tepat dan tidak sekadar ikut tren pasar.



(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Muda Wajib Tahu! Ini Cara Cerdas Kelola Uang dari LPS


Most Popular
Features