03:42
Video: OJK Ajak Warga RI Melek Digital & Lawan Modus Penipuan Digital
Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong upaya peningkatan penetrasi dan literasi keuangan sebagai strategi untuk membangun kemandirian dan kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat tingkat literasi keuangan Indonesia naik menjadi 66,46% dan inklusi keuangan mencapai 80,51%.
Seiring dengan perkembangan teknologi digitalisasi yang semakin masif saat ini, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi mengatakan literasi dan inklusi keuangan menjadi sangat penting untuk memastikan masyarakat melek terhadap perkembangan layanan keuangan digital sekaligus menyadari berbagai risiko dan ancaman penipuan maupun kejahatan finansial.
OJK bekerja sama dengan sejumlah platform digital dalam upaya menangkal spam dan kejahatan finansial sekaligus mendorong edukasi dan kanal pengaduan untuk menangani berbagai kasus penipuan keuangan digital seperti Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) sebagai pusat laporan resmi dari OJK untuk menangani penipuan keuangan digital di Indonesia dengan situs resmi iasc.ojk.go.id dan pesan WhatsApp ke 081-157-157-157, atau telepon ke 157
Sementara Financial Expert CNBC Indonesia, Ayyi Achmad Hidayah menilai pentingnya edukasi guna menangkal berbagai modus kejahatan digital dalam layanan keuangan. Hal ini penting untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap upaya menangkal penipuan digital.
Seperti apa upaya OJK mendorong upaya mengatasi kejahatan finansial di era digital? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dan Financial Expert CNBC Indonesia, Ayyi Achmad Hidayah dengan Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi dalam Financial Forum, CNBC Indonesia (Rabu, 10/12/2025)